Bantentv.com – Pernahkah kamu bertanya-tanya mengapa setiap kali ada tetanggamu yang meninggal pihak keluarganya akan mengibarkan bendera warna kuning di depan rumahnya? Ternyata, pemilihan warna kuning ini bukan tanpa alasan dan terdapat latar belakang historis. Simak penjelasan dari mengapa bendera orang wafat warnanya kuning berikut ini.
Dilansir dari laman National Geographic, pengibaran bendera kuning sebagai penanda wafatnya seseorang telah lama dipraktikkan sejak zaman kolonial Belanda. Dahulu, bendera kuningnya ditandai dengan simbol huruf Q dari kata quarantine atau karantina.
Bendera ini sendiri digunakan untuk menandakan penderita suatu wabah yang wajib dikarantina. Saking mematikannya wabah tersebut, bendera kuning akhirnya banyak dikibarkan di banyak tempat yang hingga kini diadopsi sebagai bendera penanda seseorang yang telah wafat.
Namun, di daerah Makassar, Yogyakarta, Kalimantan, dan Papua, masyarakatnya justru tidak menggunakan bendera kuning sebagai penanda wafatnya seseorang, tetapi bendera putih. Bendera ini diyakini melambangkan kesucian di mana orang yang telah wafat bermakna bahwa ia telah suci kembali.
Selain itu, di Kota Solo dan daerah sekitarnya, masyarakatnya bahkan mengibarkan bendera merah di depan rumah duka untuk menandakan seseorang yang telah meninggal. Warna merah sendiri dipercaya mewakilkan keberanian di mana setiap orang harus berani menghadapi kematian karena kematian adalah hal yang pasti.
Di lain benua, seperti Amerika dan Eropa, masyarakatnya banyak menggunakan pakaian berwarna hitam untuk berkunjung ke rumah duka. Dilansir dari laman Huffpost, tradisi penggunaan warna hitam sebagai penanda wafatnya seseorang telah ada sejak zaman Romawi Kuno di mana mereka akan memakai toga berwarna gelap untuk berkunjung ke rumah duka. (raihan/red)
