Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaBerita14 Kasus Kecurangan Tercatat di Dua Hari Pertama UTBK 2025

14 Kasus Kecurangan Tercatat di Dua Hari Pertama UTBK 2025

Bantentv.com – Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat sebanyak 14 kasus kecurangan dalam dua hari pertama pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

Pada hari pertama, Rabu, 23 April, tercatat ada 9 kasus, sedangkan pada Kamis, 24 April, ditemukan 5 kasus. Jika dibandingkan dengan total peserta sesi 1 hingga 4 sebanyak 196.328 orang, angka ini hanya 0,0071 persen.

Meski secara persentase terbilang kecil, panitia tidak menganggap remeh temuan tersebut. “Persentasenya sangat kecil, tetapi tugas kami tidak akan menolerir yang sekecil itu. Karena dengan berbagai modus yang lebih canggih, apakah ini merupakan model atau motif yang bukan perseorangan dan sebagainya ini sedang kita investigasi,” ujar Ketua Umum SNPMB, Eduart Wolok dalam Konferensi Pers SNPMB pada Jumat, 25 April 2025.

Modus Canggih dalam Aksi Kecurangan

Panitia menemukan bahwa sebagian besar bentuk kecurangan dilakukan dengan berbagai alat bantu berbasis teknologi. Mulai dari ponsel, perangkat rekam layar, hingga metode lama seperti remote desktop yang melibatkan pihak dari luar lokasi ujian.

Baca juga : Inilah Sekolah Terbaik di Serang Banten, Masuk Kategori 1000 Sekolah Terbaik di Indonesia

Tidak hanya itu, panitia juga menemukan modus baru berupa kamera tersembunyi di tempat-tempat tak terduga. Tidak tanggung-tanggung, ditemukan pula perangkat tersembunyi seperti kamera di behel gigi, kuku, ikat pinggang, hingga kancing baju.

“Bahkan saat ini kita bisa menemukan ada kamera yang dipasang di behel gigi, ada yang di kuku, ikat pinggang, dan kancing,” tuturnya.

Isu Kebocoran Soal Dibantah

Panitia juga memberikan klarifikasi soal dugaan bocoran soal yang beredar di media sosial. Eduart memastikan bahwa apa yang tersebar bukanlah soal UTBK yang sedang diujikan.

“Tidak ada set soal yang sama, dari sesi per sesi, dari hari ke hari, jadi kalau kita memiliki 23 sesi di pelaksanaan UTBK, maka kami telah menyiapkan lebih dari 23 set soal, itu yang perlu dipahami orang masyarakat,” jelas Eduart.

Ia menegaskan kembali bahwa sistem yang digunakan sangat aman dan tidak memungkinkan adanya kebocoran soal.

“Tidak mungkin akan ada kebocoran soal,” tegasnya.

Eduart kemudian menjelaskan bahwa sistem UTBK telah dirancang sedemikian rupa agar tidak terkoneksi ke jaringan luar dan aman dari upaya peretasan atau penyebaran soal.

“Alhamdulillah dengan sistem yang kami bangun, tidak terkoneksi ke internet, dan lain sebagainya, itu sampai dengan saat ini belum pernah ada soal bocor yang akan diujikan,” sambungnya lagi.

Tindakan dan Sanksi Tegas

Panitia SNPMB telah melakukan berbagai langkah preventif dan korektif untuk menekan potensi kecurangan, termasuk dengan menganalisis rekaman CCTV, log sistem komputer, dan memeriksa peserta menggunakan metal detector. Langkah selanjutnya adalah pemanggilan pihak-pihak terkait, baik dari internal maupun eksternal.

Sanksi tegas menanti peserta yang terbukti melakukan kecurangan, berupa pembatalan hasil UTBK 2025, diskualifikasi dari seluruh jalur SNPMB di semua PTN, dan pelaporan ke institusi pendidikan asal. Termasuk, bila ditemukan keterlibatan pihak internal, sanksi juga akan diberlakukan.

Panitia UTBK 2025 sangat menyesalkan dan mengutuk segala bentuk kecurangan dalam pelaksanaan ujian ini, karena hal tersebut mencederai prinsip keadilan, integritas, dan kejujuran yang menjadi dasar seleksi nasional.

TERKAIT

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.