Minggu, Juni 15, 2025
BerandaBeritaTriwulan 1 2025, Sektor Jasa Keuangan di Wilayah DKI Jakarta dan Banten...

Triwulan 1 2025, Sektor Jasa Keuangan di Wilayah DKI Jakarta dan Banten Tumbuh Resilien dan Terjaga

Bantentv.com – Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) mencatat kinerja Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah DKI Jakarta dan Banten hingga akhir Maret 2025 tumbuh, stabil, dan terjaga.

Stabilitas dan ketahanan sektor jasa keuangan di wilayah Jabodebek dan Banten tercermin dari kinerja positif industri Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non-Bank, yang turut didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan keuangan daerah serta intensifnya upaya edukasi dan perlindungan konsumen.

Perkembangan Perbankan Regional

Per Maret 2025, kinerja sektor perbankan di wilayah DKI Jakarta dan Banten menunjukkan pertumbuhan positif, tercermin dari peningkatan fungsi intermediasi serta kualitas kredit yang tetap terjaga.

Di wilayah DKI Jakarta, total penyaluran kredit atau pembiayaan mencapai Rp4.032,17 triliun, tumbuh sebesar 10,88 persen (yoy) dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) yang terjaga pada angka 1,70 persen, yang mencerminkan penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang efektif.

Baca juga : Sektor Jasa Keuangan di Wilayah DKI Jakarta dan Banten Tumbuh Positif, Stabil, dan Resilien

Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) di wilayah ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,65 persen (yoy) sehingga menjadi Rp4.794,44 triliun yang mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat dan kondisi likuiditas yang stabil.

Begitu pula pada sektor perbankan di wilayah Banten, turut mencatatkan kinerja positif dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,88 persen (yoy) menjadi Rp218,63 triliun, dan kualitas kredit yang tetap terkendali pada level 2,90 persen.

Penghimpunan DPK juga tumbuh sebesar 7,75 persen (yoy) menjadi Rp302,42 triliun.

Capaian ini menunjukkan bahwa sektor perbankan di kedua wilayah tersebut terus menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.

Di wilayah DKI Jakarta, Sektor Industri Pengolahan menjadi sektor dengan penerimaan fasilitas kredit/pembiayaan tertinggi, yaitu sebesar 18,94 persen. Hal ini sejalan dengan kontribusinya yang signifikan dalam perekonomian daerah, yakni sebesar 11,49 persen terhadap total Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

Kondisi ini mencerminkan bahwa perbankan memiliki fokus pembiayaan pada sektor strategis yang memiliki daya ungkit tinggi terhadap penciptaan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja. Sektor-sektor lainnya yang turut menerima pembiayaan besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor perantara keuangan, dengan share masing-masing sebesar 10,52 persen dan 10,48 persen.

Sementara itu, di wilayah Banten, penyaluran kredit didominasi oleh kredit/pembiayaan untuk kepemilikan rumah tinggal dengan persentase sebesar 31,83 persen, disusul oleh kredit/pembiayaan untuk kepemilikan peralatan rumah tangga lainnya serta kredit/pembiayaan untuk perdagangan besar dan eceran masingmasing sebesar 15,14 persen dan 11,98 persen.

Meskipun terdapat peningkatan fungsi intermediasi dari sisi penyaluran kredit/pembiayaan Perbankan, terdapat tantangan terbesar dalam menjaga kualitas kredit di beberapa sektor ekonomi seperti perikanan dan pertambangan.

TERKAIT

1 KOMENTAR