Selasa, April 29, 2025

Masjid Kuno di Kaki Gunung Karang yang Berusia 200 Tahun,

Pandeglang, Bantentv.com – Masjid Kuno di Kabupaten Pandeglang masih bisa kita temukan. Masjid ini konon katanya dibangun sejak jaman penjajahan Belanda bahkan diperkirakan bangunan masjid yang berada di Gunung Karang itu berusia 200 tahun.

Masjid kuno ini bernama masjid baitul arsy yang terletak di Kampung Pasir Angin, Kelurahan Pager Batu, Kecamatan Majasari, Pandeglang.

Masjid kuno tersebut diperkirakan sudah berusia 200 tahun. Suara tabuhan bedug di masjid menandai para warga sekitar jika telah masuknya waktu salat dan aktivitas warga masih terlihat setiap harinya untuk melakukan ibadah di masjid kuno yang diperkirakan sudah berusia 200 tahun.

Kampung Pasir Angin ini bisa disebut sebagai kampung tertinggi di Pandeglang karena lokasinya berada di lereng Gunung Karang. Bangunan yang berbahan kayu di masjid kuno ini terdiri dari atap tumpang 3 yang di puncaknya terdapat momolo bertumpang 3 dan menggunakan genteng pras.

Selain itu ornamen masjid jaman dahulu juga masih orisinil dan belum terlihat sentuhan bangunan modern.

Jali, pengurus masjid mengaku bahwa sejarah bangunan dari Masjid Baitul Arsy ini tidak ada yang mengetahui kapan masjid ini dibangun. Namun dari cerita yang beredar di masyarakat, masjid kuno ini merupakan tempat berkumpulnya para wali.

“Tidak tahu pasti kapan masjid ini dibangun, tapi diperkirakan sudah 200 tahun,” ungkap Jail.

“Menurut cerita masjid ini juga tempat berkumpulnya para wali, “ ujar Jail lagi.

Ia menyebut bangunan dari Masjid Baitul Arsy ini masih alami yakni terbuat dari kayu dan hanya di bagian atapnya saja yang telah diganti yakni pada tahun 1945 dengan menggunakan genteng yang awalnya atap masjid menggunakan anyaman daun kelapa atau hateup.

Banyak masyarakat yang sekedar berkunjung karena penasaran dan tertarik dengan keindahan masjid kuno berusia 200 tahun ini. Daya tarik Masjid Baitul Arsy terletak pada ornamen masjid yang khas tempo dulu membuat masjid ini semakin sering dicari.

Editor: Lilik HN

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga