Sabtu, Juni 21, 2025
BerandaRagamTrendingTarian Bagi-bagi THR Viral di Medsos, Benarkah? Diklaim Mirip Dengan Tarian Yahudi

Tarian Bagi-bagi THR Viral di Medsos, Benarkah? Diklaim Mirip Dengan Tarian Yahudi

Bantentv.com – Entah dimulai dari mana, tarian bagi-bagi THR yang awalnya merupakan bentuk hiburan dan kesenangan, kini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Tarian ini merupakan tarian sederhana, yakni dengan menggerakkan kaki ke kanan dan ke kiri mengikuti irama lagu, dengan posisi badan maju mundur dan berakhir dengan gerakan kaki maju dengan tujuan untuk mengambil THR dari si pemberi THR yang ada di depannya.

Viralnya tarian bagi-bagi THR di media sosial khususnya TikTok, berawal karena tarian tersebut memiliki gerakan sederhana sehingga semua kalangan dapat mengikutinya.

Kini, tarian bagi-bagi THR yang sempat diikuti masyarakat, rupanya diketahui mirip dengan tarian Yahudi.

Berawal dari munculnya sebuah video yang memperlihatkan orang-orang Yahudi sedang menari tarian tersebut dengan lagu pengiring yang hampir sama dengan lagu tarian bagi-bagi THR, hingga akhirnya menuai pro dan kontra.

Baca juga: THR Cair, Jangan Boros! Ini Tips Mengelolanya

ASAL TARIAN

Viralnya tarian tarian bagi-bagi THR ini, diketahui merupakan tarian yang  berasal dari Finlandia yakni Tarian Letkajenkka. Letkajenkka atau yang sering disebut Letkiss ini adalah tarian populer tahun 1960-an.

Dalam sejarah, pada awal tahun 1060-an diketahui, musisi Finlandia telah mengubah musik rakyat modern untuk Jenkka yakni sebutan schottische Finlandia. Namun, orang-orang lebih memilih menarikan Bunny Hop dari pada schottische.

Bunny Hop sendiri merupakan tarian yang dimodifikasi dan dimulai dengan kaki kiri bukan kanan. Genre musik ini disebut Letkajenkka (line schottixhe) yang didasari dari lagu Letkajenkka karya Erik Lindsrom.

Kemudian pada akhir tahun 1963, Rauno Lehtinen telah mengubah letkajenkka lain menjadi Letkiss, atau dalam bahasa Finlandia adalah Letkajenkka, dalam bahasa Spanyol adalah Ito dan untuk bahasa Inggris artinya yang artinya sama dengan ‘Ayo Berciuman’.

Judul genre musik ini pun kemudian populer di seluruh dunia yang dipadukan dengan tarian Bunny Hop yang dimodifikasi mengikuti genre.

TARIAN YAHUDI

Adapun tarian orang Yahudi bernama tarian Hora. Tarian ini sangat populer di rakyat Israel dan komunitas Yahudi di seluruh dunia.

Tarian juga ini sering ditarikan pada acara-acara perayaan, seperti pernikahan, bar mitzvah, dan hari raya Yahudi.

Asal usul dan sejarah tarian Hora ini memiliki akar yang kuat dalam budaya rakyat Yahudi, terutama di Eropa Timur.

Diketahui, tarian ini dibawa ke Israel oleh imigran Yahudi dari berbagai negara, dan kemudian menjadi bagian penting dari budaya Israel.

Singkatnya, tarian Hora sering ditarikan dalam formasi lingkaran, yang melambangkan persatuan dan kebersamaan. Ciri Khas dari tarian Hora ini biasanya diikuti dengan gerakan langkah samping dan lompatan ringan, kemudian diiringi oleh musik rakyat Yahudi, seperti lagu “Hava Nagila”.

Pada acara-acara tertentu, tarian ini juga sering dibawakan seperti pada acara pernikahan, mempelai sering diangkat di kursi oleh tamu sambil menari Hora.

Tarian Hora dalam masyarakat Yahudi melambangkan sukacita, kebersamaan, dan solidaritas komunitas Yahudi. Tarian ini juga merupakan ekspresi kegembiraan dan perayaan.

Sehingga  tarian Hora adalah bagian penting dari budaya rakyat Yahudi. Meskipun ada kemiripan antara tarian ini dan tren tarian yang viral di Indonesia, penting untuk diingat bahwa tarian memiliki makna dan simbolisme yang berbeda dalam konteks budaya yang berbeda.

Benar atau tidaknya tarian tersebut dengan yang sedang viral saat ini, masih menjadi perbincangan netizen. Karena adanya kemiripan pada video yang beredar luas yakni sekelompok orang Yahudi menampilkan tarian yang mirip seperti tarian Bunny Hop yang berasal dari Finlandia itu.

MENDAPAT KOMENTAR NETIZEN

Hal ini juga  menjadi perhatian dari influencer asal Indonesia yang kini tinggal di Jerman, Bunda Corla, yang ikut berkomentar di akun media sosial instagram miliknya dan menjelaskan tarian tersebut berasal dari negara Finlandia.

Biar tidak keliru yang lagi di ikutin trending bagi-bagi THR, ini aslinya Joget dari Negara FINLANDIA, bukan dari Negara manapun Sekalipun Yahudi, Turki, Mesir atau nenek moyang kau paham? Dance/nari yang tidak ada kaitannya dengan ibadah, budaya, pemujaan, ritual khusus apalagi agama. Jangan gila tar gila beneran.

Ini Joget ala ala happy saat pesta Remaja tahun 1960. Bukan joget cari pesugihan atau tumbal. Hati-hati menyebarkan berita bohong/fitnah hanya karena tidak suka oleh satu kepercayaan di buatlah provaganda.

“Mengikuti perkembangan jaman bukan berarti mengikuti suatu kaum, dilihat dulu konteksnya, jangan asal comot hadist untuk dijadikan landasan atau alasan kucuk-kucuk jadi pengikutnya cape deeeh.. yang ada blunder, kalau gak suka dengan jogetnya atau ogah ikutan yo weess, jangan menggiring opini. Jelas sampai di sini? Muak aku.” Tulis Bunda Corla dalam akun instagramnya.

Meski tarian ini dianggap hanya sekadar hiburan dan tidak ada kaitannya dengan budaya atau agama tertentu, namun banyak pula dari netizen yang mengingatkan bahwa penjajahan akidah bisa dimulai dari pergeseran budaya.

Kontroversi yang terjadi dalam tarian bagi-bagi THR yang mengaitkan dengan tarian Yahudi, hingga saat ini masih menjadi perbincangan hangat netizen, sehingga masih menimbulkan pro dan kontra di masyarakat.

TERKAIT