Bantentv.com – Libur sekolah bukan berarti libur untuk otak. Justru, masa liburan bisa menjadi momen terbaik untuk menanamkan kebiasaan baik yang bermanfaat bagi kesehatan otak, baik untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.
Di tengah waktu luang tanpa rutinitas sekolah, banyak anak-anak terjebak dalam kebiasaan pasif seperti menatap layar berjam-jam atau tidur tidak teratur.
Padahal, menurut Kementerian Kesehatan RI, menjaga fungsi otak sejak dini berperan penting dalam menunjang tumbuh kembang dan kecerdasan anak di masa depan.
Berikut enam kebiasaan sederhana dan menyenangkan yang bisa diterapkan selama liburan sekolah agar otak tetap cerdas, sehat, dan tajam:
- Ajak Anak Aktif Bergerak dan Berolahraga
Liburan adalah waktu yang pas untuk mengurangi screen time dan meningkatkan aktivitas fisik. Kegiatan seperti jalan pagi bersama, bersepeda keliling kompleks, atau berenang bukan hanya menyenangkan, tapi juga membantu memperlancar aliran darah ke otak.
Kemenkes RI dalam kampanye CERDIK menganjurkan agar anak-anak dan keluarga tetap rajin bergerak minimal 30 menit per hari.
- Siapkan Menu Bergizi untuk Otak
Gunakan liburan sebagai kesempatan memperkenalkan anak pada makanan sehat. Libatkan mereka dalam memilih dan menyiapkan menu sehat yang kaya akan omega-3, antioksidan, dan vitamin. Misalnya, salad buah, sup sayur, atau camilan berbahan dasar kacang-kacangan. Pola makan sehat membantu mempertahankan konsentrasi dan memperkuat daya ingat.
- Latih Otak Lewat Permainan Edukatif
Buat waktu belajar jadi menyenangkan dengan permainan seperti puzzle, catur, sudoku, atau membaca buku cerita. Anak-anak bisa juga diajak mencoba aplikasi belajar bahasa asing, menulis cerita, atau menggambar peta.
Menurut Departemen Neurologi RSCM, aktivitas ini akan merangsang koneksi antar neuron dan melatih kemampuan berpikir logis dan kreatif.
- Tidur yang Cukup dan Teratur
Liburan sering kali membuat jam tidur berantakan. Padahal, kualitas tidur sangat memengaruhi kemampuan belajar dan fokus. Prof. Dr. dr. Eka J. Wahjoepramono dari Universitas Indonesia menegaskan pentingnya tidur malam 7–8 jam agar otak bisa beristirahat dan memproses informasi dengan baik. Bantu anak menjaga jadwal tidur yang tetap konsisten, meski sedang libur.
- Bangun Interaksi Sosial yang Menyenangkan
Liburan adalah momen berkualitas untuk memperkuat hubungan dalam keluarga dan komunitas. Ajak anak bersosialisasi lewat kegiatan seperti bermain bersama teman, ikut kelas liburan, atau menjadi sukarelawan dalam kegiatan sosial.
Kemenkes RI menyebut interaksi sosial yang positif dapat membantu menurunkan stres dan merangsang otak secara emosional.
- Tantang Anak dengan Kegiatan Baru
Dorong anak mencoba sesuatu yang baru selama liburan, belajar memasak, mencoba kerajinan tangan, berkebun, atau belajar memainkan alat musik.
Stimulasi baru akan memperkuat fleksibilitas otak dan membentuk koneksi saraf baru. Selain menyenangkan, ini juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemandirian.
Alih-alih menjadi waktu “mati” bagi perkembangan anak, masa libur sekolah bisa diubah menjadi periode yang produktif dan menyenangkan agar otak tetap cerdas.
Dengan kebiasaan positif seperti olahraga, makan sehat, tidur cukup, dan bermain edukatif, otak anak tetap aktif dan berkembang. Orang tua juga bisa ikut menerapkan kebiasaan ini agar liburan menjadi momen keluarga yang sehat secara fisik dan mental.
Artikel ini ditulis oleh Imay Indari/Magang, peserta program magang di Bantentv.com. Konten telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi.