Bantentv.com – Malam Satu Suro adalah malam pertama dalam penanggalan Jawa, yang juga bertepatan dengan 1 Muharam dalam penanggalan Hijriah atau kalender Islam.
Malam Satu Suro di tahun ini jatuh pada hari ini Kamis, 26 Juni 2025, yang dimulai pada pukul 18.00 WIB atau setelah magrib, yang menandai masuknya tanggal 1 Suro yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025.
Di malam ini dianggap sakral dan penuh makna spiritual oleh masyarakat Jawa, dan sering dikaitkan dengan berbagai tradisi dan ritual, serta sebagai waktu ketika alam gaib terbuka dan roh leluhur turun ke bumi.
Lantas apa sajalah kepercayaan dan mitos pada malam 1 Suro yang diyakini masyarakat Jawa? Simak informasi berikut !
- Dilarang Keluar Rumah di Malam Hari
Di kepercayaan orang Jawa di malam Satu Suro adalah waktu gerbang pintu ghaib terbuka. Di mana malam ini semua makhluk halus akan keluar dari tempat persemayamannya sehingga masyarakat dilarang keluar rumah agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Dilarang Menggelar Acara Hajatan atau Pesta
Larangan dan mitos yang dipercaya masyarakat Jawa pada Malam Satu Suro selanjutnya adalah larangan menggelar acara hajatan atau pesta. Dalam kepercayaan adat Jawa, Suro bukan bulan yang baik untuk menikah. Pasangan yang menikah di bulan ini dipercaya akan ditimpa kesialan dan musibah yang bertubi-tubi, untuk itu di malam ini masyarakat Jawa sangat pantang akan menggelar pesta atau hajatan.
- Tidak Boleh Berbicara Kasar atau Berisik
Ketika malam satu Suro datang, ada larangan untuk berbicara hal-hal yang buruk maupun berkata kasar.
Baca juga : 5 Mitos tentang Mengolah Daging Kurban yang Masih Dipercaya Banyak Orang
Di mala mini juga biasanya masyarakat Jawa melakukan ritual Tapa Bisu atau tidak berbicara di daerah atau tempat-tempat tertentu. Ritual ini biasanya dilakukan sembari mengelilingi banteng keratin Yogyakarta.
- Tidak Boleh Bangun dan Pindah Rumah
Bangun rumah atau pindah rumah sangat tidak disarankan di malam Satu Suro. Dari kepercayaan masyarakat Jawa hal tersebut bisa mendatangkan kesialan dan petaka bagi penghuninya. Ini karena masyarakat menganggap bulan Satu Suro sebagai bulan keramat dan penuh kesialan.
- Jamasan Pusaka Membersihkan Energi Negatif
Tradisi Jamasan atau mencuci pusaka seperti keris, tombak, dan benda bertuah lainnya dilakukan secara khusus di malam Satu Suro.
Masyarakat Jawa percaya bahwa benda pusaka memiliki enegri yang harus dibersihkan secara berkala.
Jamasan bukan sekadar ritual mistik, melainkan cerminan penghormatan terhadap sejarah dan leluhur. Pusaka adalah simbol warisan nilai, bukan semata benda bertuah.
Itulah sejumlah mitos dan kepercayaan masyarakat Jawa yang harus dihindari pada malam Satu Suro.