Bantentv.com – Saat Iduladha tiba, daging kurban menjadi bahan utama dalam berbagai olahan yang tersaji di rumah-rumah. Namun, di balik antusiasme tersebut, banyak anggapan yang beredar mengenai cara memasak daging kurban.
Sayangnya, tidak semuanya berdasar. Banyak mitos yang terlanjur dipercaya turun-temurun tanpa pernah diuji secara ilmiah maupun kuliner.
Agar kamu tidak terjebak lagi, berikut lima mitos seputar pengolahan daging kurban yang masih dipercaya banyak orang:
Daging Tidak Boleh Langsung Dimasak Setelah Disembelih
Anggapan bahwa daging harus “dingin semalaman” sebelum dimasak tidak selalu benar. Selama daging telah didiamkan beberapa jam di suhu ruang atau dalam pendingin, ia aman untuk langsung dimasak.
Solusinya, untuk masakan berkuah seperti sup atau rawon, daging segar justru memberikan rasa kaldu lebih nikmat. Sementara itu, untuk masakan seperti rendang atau dendeng, menyimpannya semalaman memang bisa meningkatkan tekstur.
Daging Kurban Harus Dicuci Sebelum Dimasak
Mencuci daging mentah justru dapat mempercepat pembusukan dan menyebabkan kontaminasi silang di dapur. Bakteri tidak akan hilang hanya karena dicuci, dan bisa menyebar ke peralatan masak lainnya.
Solusinya, jika tidak langsung dimasak, simpan daging dalam kulkas tanpa dicuci. Bila ingin dibersihkan, cukup dilap dengan tisu dapur bersih. Proses pemasakan dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri yang mungkin ada.
Lemak Daging Kurban Harus Dibuang Agar Lebih Sehat
Lemak sering kali dianggap musuh dalam masakan, padahal dalam jumlah wajar, lemak memberikan rasa gurih dan tekstur lembut.
Solusinya, biarkan lemak tipis menempel pada daging untuk hidangan seperti sate atau tongseng. Lemak dapat memperkaya kuah dan membantu masakan menjadi lebih aromatik. Menghilangkan seluruh lemak justru mengurangi kenikmatan masakan.
Baca juga: Air Rebusan Jagung, Ternyata Banyak Manfaat Tersembunyi di dalamnya!
Merebus Daging Kurban Lama Akan Membuatnya Empuk
Faktanya, merebus daging terlalu lama dengan suhu tinggi justru dapat membuat serat protein pecah berlebihan. Akibatnya, tekstur daging menjadi kering, keras, dan kehilangan rasa alaminya.
Solusinya, gunakan metode slow cook atau panci presto dengan waktu yang sesuai. Jika memakai cara konvensional, cukup rebus 30ā45 menit lalu diamkan dalam air rebusan untuk menjaga kelembutannya.
Bumbu Sederhana Sudah Cukup untuk Semua Olahan Daging Kurban
Banyak yang mengira bahwa daging kurban tidak perlu banyak bumbu karena sudah memiliki rasa kuat. Kenyataannya, daging kurban segar memiliki aroma khas yang cukup tajam dan butuh penyeimbang rasa.
Solusinya Gunakan kombinasi rempah seperti jahe, kunyit, ketumbar, daun jeruk, dan jinten untuk menghasilkan aroma yang lebih sedap. Sesuaikan bumbu dengan jenis masakan, seperti gulai, tongseng, atau semur.
Siti Anisatusshalihah