Minggu, Mei 19, 2024
BerandaBeritaSeren Taun, Budaya Tak Benda yang Harus Dijaga Kelestariannya

Seren Taun, Budaya Tak Benda yang Harus Dijaga Kelestariannya

Lebak, Bantentv.com – Kegiatan Seren Taun yang banyak terdapat di wilayah Kabupaten Lebak merupakan warisan budaya tak benda dari Kemendikbud Ristek RI tahun 2015 yang senantiasa harus dilestarikan keberadaaannya. Karena Seren Taun merupakan perayaan ritual masyarakat adat yang rutin digelar setiap tahunnya, ritual ini sebagai ungkapan terimakasih dan rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang mereka dapatkan.

Kepala Museum Multatuli Rangkasbitung pada Dinas Kebudayaan Pariwisata Kabupaten Lebak Ubaidilah Muchtar mengungkapkan, kegiatan Seren Taun ini sudah menjadi agenda pariwisata Kabuapten Labak yang digelar rutin setiap tahunnya. Seren Taun merupakan tradiai adat istiadat turun temurun dari para leluhur yang harus tetap lestari.

“Seren Taun merupakan adat istiadat turun temurun dari para leluhur yang harus tetap lestari di tengah arus globalisasi, Seren Taun merupakan ciri khas dari suatu daerah dan menjadikan daya tarik wisata yang harus tetap terjaga,” terangnya.

Seperti halnya, Seren Taun yang digelar oleh masyarakat adat Kasepuhan Cibadak, Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten. Dalam acara seren taun tersebut di isi dengan berbagai kegiatan mulai dari sunatan massal, pawai panen, tradisi seni budaya, pukul lisung, memasukan padi kedalam leuwit atau penyimpanan padi dan berbagai bebagai kegiatan hiburan lainnya.

“Selain itu, dalam Seren Taun Kesepuhan Cibadak ini juga digelar ritual anak – anak dimandikan sebelum disunat dan para orang tua menggendong anak – anaknya serta ada juga penampilan tradisi rengkong, dog-dog lojor dan tampilan – tampilan seni budaya lainnya,” terangnya.

Masyarakat adat Kasepuhan Cibadak saat melakukan pawai panen saat tradisi Seren Taun.

Menurutnya, ritual seren taun di Kabupaten Lebak ini cukup banyak. Apalagi jika merujuk lampiran peraturan daerah kabupaten lebak nomor 8 tahun 2015 tentang Pengakuan, Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Hukum Adat Kasepuhan. Jumlah masyarakat adat di Kabupaten Lebak cukup banyak yakni berjumlah 502 masyarakat adat.

“Akan tetapi sejauh ini yang mengundang kegiatan seren taun Pemkab Lebak melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lebak hanya 25 masyarakat adat saja,” terangnya.

Dijelaskan Ubaidilah, ke 25 masyarakat adat itu diantaranya, Masyarakat adat Kasepuhan Cicarucub, Cirompang, Citorek, Ciptagelar, Pasir Eriuh, Cihambali, Cisitu, Cibadak, dan Cisungsang, Kecamatan Cibeber yang akan dilakasanakan pada bulan Agustus ini.

TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

DIBAGIKAN

KOMENTAR