Pandeglang, Bantentv.com – Satu keluarga di Kabupaten Pandeglang luput dari perhatian pemerintah. Pasalnya keluarga tersebut tinggal di rumah tak layak huni, ironisnya keluarga tersebut tinggal tak jauh dari pusat kota Pandeglang.
Kondisi bangunan rumah Ibrahim yang nyaris roboh dan bahkan sebagian atapnya hampir ambruk di Kampung Maja Tengah RT 001 RW 002, Desa Sukaratu, Kecamatan Majasari.
Ibrahim, warga Desa Sukaratu, Kecamatan Majasari ini terpaksa tinggal di rumah tidak layak huni dan hampir roboh sejak 5 tahun lalu bersama istrinya. Keterbatasan ekonomi, membuat Ibrahim tak bisa memperbaiki dan rela bertahan di rumah tidak layak huni tersebut.
Dengan kondisi dinding bilik bambu dan atap rumah yang sebagian sudah rusak bahkan hampir roboh, tak membuat Ibrahim dan istri berencana untuk berpindah tempat.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Emi, istri Ibrahim hanya mengandalkan dari pekerjaan sang suami sebagai pengamen kostum badut.
Emi mengungkapkan, ia bersama sang suami telah menempati rumah tersebut sejak 5 tahun yang lalu. Ia pun mengaku, selama ini tak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah. Emi pun berharap, pemerintah secepatnya memberikan bantuan untuk perbaikan rumah agar layak ia tinggali.
“Udah 5 tahun tinggal di sini, saya tinggal di sini cuman berdua sama suami. Kalo hujan, malemnya saya nginep di rumah tetangga karena rumahnya gentengnya udah pada bocor gak bisa ditempatin,” ujar Emi.
Sementara, Kepala Desa Sukaratu Andri Indrawan mengatakan, pihaknya sudah berupaya mengajukan bantuan bedah rumah kepada pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Pandeglang.
“Dari kelurahan, Alhamdulillah sudah mengusulkan untuk terkait RTLH, mudah-mudahan ada tindakan lebih lanjut dari Perkim Provinsi, dan Kabupaten terkait rumah yang tidak layak huni yang ada di wilayah Lingkungan Sukaratu,” kata Indrawan Kepala Desa Sukaratu.
Ibrahim dan istrinya menempati rumah yang berukuran lebar 4 meter dan panjang 6 meter persegi yang merupakan rumah yang mereka beli dari tetangganya sejak 5 tahun yang lalu. (rangga/red)