Pandeglang, Bantentv.com – Infeksi saluran pernapasan atas Ispa di Kabupaten Pandeglang meningkat tajam. Sekitar 50 persen kasus terjadi pada anak-anak dan balita. Panasnya musim kemarau disebut menjadi penyebab, disamping itu daya tahan tubuh anak yang belum terbentuk sempurna. Selain itu juga, keadaan lingkungan sekitarnya berperan dalam penularan Ispa.
Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang jumlah kasus Ispa dari Januari hingga Juli 2023 sebanyak 69.934 kasus. Sementara pada bulan Agustus tercatat sebanyak 13.910 kasus, jumlah tersebut meningkat 138 kasus dibanding bulan Juli 2023 yang hanya sebanyak 13.782 kasus. Penyebab meningkatnya angka kasus penyakit Ispa ini salah satunya adalah musim kemarau yang melanda Kabupaten Pandeglang beberapa bulan terakhir. Akibatnya masyarakat kerap menggunakan air kotor untuk memenuhi kabutuhan sehari hari.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Samsudin menyebut mayoritas penyakit Ispa di Kabupaten Pandeglang menyerang anak-anak dan bayi di bawah usia lima tahun atau balita. Maka dibutuhkan peran orangtua dalam mengawasi asupan makanan bagi anak-anaknya.
“Untuk saat ini karena musim kemarau, banyak debu-debu kita ada peningkatan kasus Ispa. Dari data dari Januari sampai dengan Juli 2023 lebih banyak didominasi oleh usia anak lima sampe sembilan tahun, pada kelompok 0-5 tahun juga cukup tinggi, balita terutama kasusnya ada dua ribu delapan ratus enam puluh enam kasus,” jelasnya.
Selain itu juga Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, terus gencar memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang keamanan pangan.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan dan pola makanan sebagai upaya mengantisipasi penyakit yang rentan pada musim kemarau.
Kasus penyakit insfeksi saluran pernapasan akut atau Ispa di Kabupaten Pandeglang cenderung meningkat dampak dari musim kemarau dalam tiga bulan terakhir. Penyakit Ispa ini menyerang segala usia dari mulai balita hingga orangtua. (rangga/red).