Selasa, Juli 1, 2025
BerandaBeritaJelang Nataru, Kebutuhan Dapur di Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon Naik Drastis

Jelang Nataru, Kebutuhan Dapur di Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon Naik Drastis

Cilegon, Bantentv.com – Sejumlah harga bahan dapur di Pasar Baru Kranggot, Kota Cilegon mengalami kenaikan drastis hingga seratus dua puluh persen menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024. Imbas kenaikan ini, para pedagang  harus mengurangi stok barang yang akan dijualnya agar tidak mengalami kerugian.

Harga kebutuhan dapur yang naik signifikan seperti cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, bawang kating atau bawang putih kecil, tomat hingga gula pasir.

Kepala UPTD Pasar Baru Kranggot Kota Cilegon Dani Rachmat mengatakan, kenaikan sejumlah barang kebutuhan bagi rumah tangga itu diduga diakibatkan karena pengaruh cuaca yang menghambat produksi dan stok ketersediaan barang dari penyuplai di berbagai daerah yang dikirim ke Cilegon.

Bahkan sampai saat ini belum ada tindakan seperti operasi pasar yang dilakukan instansi terkait guna menekan harga kebutuhan yang semakin mencekik.

“Walaupun stok tergolong aman tetapi akibat cuaca yang menghambat produksi, mengakibatkan stok tersebut semakin menipis,” kata Dani Rachmat.

 Salah satu pedagang Suryadi mengaku, dirinya terpaksa harus mengurangi stok jualannya lantaran tak mau rugi terlalu banyak. Ia juga berharap, agar barang yang dijualnya laku habis sehingga tidak ada barang yang terbuang.  Agar mereka bisa memutar modalnya dan bertahan di tengah kenaikan harga yang tak kunjung adanya penurunan.

“Terpaksa harus mengurangi sto karena gak mau rugi banyak. Iya saya berharap supaya barang yang dijual habis biar gak adda barang yang terbuang gitu,” ungkap Suryadi.

Harga bahan dapur seperti jenis cabai, kini dijual sembilan puluh lima ribu sampai seratus ribu rupiah per kilogramnya. Semula, harga komoditas tersebut berkisar di angka tiga puluh lima ribu rupiah atau naik sekitar 120 persen dari harga sebelumnya.

Selain itu, harga tomat juga ikut naik drastis dari yang semula dijual delapan ribu rupiah kini menjadi enam belas ribu rupiah. (aliyandra/red)

TERKAIT