Minggu, Mei 19, 2024
BerandaWisataMasjid Tertua dan Bersejarah di Banten

Masjid Tertua dan Bersejarah di Banten

Serang, Bantentv.com – Di Banten banyak memiliki wisata religi yang sangat bersejarah. Keberadaan wisata religi di Banten ini tentunya banyak diminati oleh pengunjung baik lokal maupun luar daerah. Misalnya kawasan Banten Lama yang merupakan ibu kota Kesultanan Banten, di utara Banten ini peninggalan Islam sangat kental.

Tidak hanya di Banten Lama, beberapa masjid yang dahulu menjadi pusat penyebaran agama Islam masih dapat dikunjungi bahkan masih dipergunakan untuk beribadah. Berikut Banten TV akan mengulas beberapa keberadaan masjid tua nan bersejarah di Banten.

  1. Masjid Agung Banten 

Masjid Agung Banten didirikan pada 1566 M ketika Maulana Hasanuddin menjabat sebagai Sultan Banten pertama pada 1552-1570. Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra pertama dari Sunan Gunung Jati.

Madjid Agung Banten ini adalah warisan kesultanan Banten yang masih berdiri kokoh hingga sekarang. Sebagaimana masjid-masjid lain di Nusantara, Masjid Agung Banten berdenah segi empat dengan rancang bangun yang unik. Arsitekturnya merupakan perpaduan antara arsitektur Jawa, Cina, dan Eropa.

Lalu yang menjadi salah satu ciri khas Masjid Agung Banten sendiri yaitu sebuah menara setinggi 24 meter. Menara ini dapat diakses hingga ke puncak dengan melewati 83 anak tangga serta melewati lorong sempit.

  1. Masjid Pacinan Tinggi

Keberadaan Masjid Pacinan Tinggi ini tidak jauh dari Benteng Surosoan, keraton Kesultanan Banten, terdapat peninggalan mesjid tua yaitu Masjid Pacinan Tinggi. Masjid ini tepatnya terletak di Kampung Pacinan, Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Penamaan masjid menjadi Pecinan Tinggi karena dulunya, banyak pedagang China yang berdagang hingga bermukim di wilayah ini. Pada waktu itu, Kesultanan Banten di bawah kekuasaan Maulana Hasanudin. Melihat catatan sejarah dulunya masjid ini merupakan masjid pertama kali yang didirikan oleh Syarif Hidayatullah kemudian dilanjutkan Maulana Hasanudin.

Bangunannya tentu berbeda dengan masjid Agung Banten yang masih berdiri kokoh hingga kini, namun Pecinan Tinggi hanya meninggalkan mihrab, menara, dan juga sisa dari pondasi bangunan.Masjid yang sudah berdiri lama ini menggunakan menara yang terbuat dari bata dan pondasi lalu pada bagian bawah berbahan batu karang.

Pembuatan denah untuk bagian masjid dibentuk persegi empat yang mirip dengan menaranya Masjid Kasunyatan.Pada bagian atas menaranya sudah hancur. Sehingga tidak lagi menampakkan bentuk secara utuh dari bangunan masjid seperti sebelumnya.

TERKAIT

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

DIBAGIKAN

KOMENTAR