Madinah, Bantentv.com — Ribuan jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia, terus memadati Masjid Nabawi seiring kedatangan calon haji dari seluruh dunia.
Masjid yang menjadi salah satu tempat suci umat Islam ini kembali menjadi pusat aktivitas ibadah, terutama bagi jemaah asal Indonesia yang hotelnya banyak berada di kawasan ring satu.
Kepadatan yang terjadi bukan hanya datang dari jumlah jemaah, namun juga karena antusiasme dalam menjalankan salat wajib dan amalan sunah di masjid yang menjadi tempat peristirahatan Rasulullah SAW.
Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan selama beribadah di masjid Nabawi, berikut tiga tips penting bagi jemaah haji:
- Selalu Bawa Identitas Diri
Petugas haji mengimbau agar setiap jemaah selalu membawa ID Card haji, gelang identitas, dan minimal kartu identitas hotel. Dokumen ini sangat penting jika jemaah tersesat atau lupa arah kembali ke penginapan. Dengan adanya identitas, petugas bisa lebih cepat memberikan bantuan.
- Hafalkan Pintu Masuk Masjid
Beribadah di masjid Nabawi memiliki banyak pintu yang serupa, dan sering kali membingungkan. Jemaah disarankan untuk mengingat nomor atau nama pintu masuk sebagai patokan saat keluar masjid menuju hotel. Langkah sederhana ini dapat mencegah kebingungan dan potensi tersesat.
- Gunakan Kantong Alas Kaki
Jangan lupa membawa kantong plastik atau tas kecil untuk menyimpan sandal. Meletakkan alas kaki sembarangan bisa mengganggu ketertiban dan estetika masjid. Jika kehilangan sandal, petugas sektor sudah menyiapkan sandal cadangan yang bisa digunakan.
Jaga Ketertiban di Masjid Nabawi
Kepala Sektor Khusus Nabawi, Sunardi, turut mengingatkan seluruh jemaah untuk menjaga adab dan ketertiban saat berada di lingkungan Masjid Nabawi.
“Di area masjid tidak diperkenankan untuk berkumpul terlalu lama, apalagi hanya untuk keperluan selain ibadah. Jemaah juga dilarang membuat konten video di dalam kawasan Masjid Nabawi,” tegasnya.
Selain itu, jemaah dilarang merokok serta tidak diperkenankan membentangkan spanduk atau bendera di area masjid.
Baik itu untuk dokumentasi pribadi maupun kelompok. Hal ini untuk menjaga kekhusyukan dan ketertiban di area ibadah.
Sunardi menambahkan bahwa pelanggaran terhadap aturan tersebut bisa langsung ditindak oleh pihak keamanan Arab Saudi.
“Jika ada yang melanggar, maka barang-barang seperti kamera, banner, atau bendera bisa langsung dirampas oleh aparat keamanan setempat,” pungkasnya.***