Bantentv.com – Banten dikenal memiliki destinasi wisata religi atau ziarah yang menarik untuk dikunjungi wisatawan lokal maupun luar daerah.
Selain wisata religi, Banten juga memiliki kekayaan budaya, alam, dan pantai yang mempesona.
Salah satu tempat paling unik dan populer adalah Batu Quran, yang menyimpan banyak cerita dan mitos.
Tempat ini berupa kolam alami di kaki Gunung Karang, dekat pemandian alam Cikoromoy.
Tepatnya berada di Desa Kadu Bumbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Baca juga: Wisata Ziarah Makam Syekh Asnawi Caringin, Ulama Pejuang Kemerdekaan
Kolam tersebut memiliki batu besar bertuliskan huruf Al-Qur’an, dipercaya menutup sumber air bawah tanah. Keunikan bentuk batu dan mitosnya menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah.
Asal-Usul atau Sejarah
Di dalam kolam ini ada batu dengan ukuran yang lumayan besar. Berdasarkan beberapa sumber, setidaknya ada 3 versi sejarah terbentuknya batu di dalam kolam tersebut.
Namun, berdasarkan cerita di Masyarakat yang berkembang hingga saat ini, Batu Qur’an muncul pertama kali berkaitan erat dengan kisah salah satu ulama’ Banten yang amat terkenal di abad 15 M, Beliau adalah Syekh Maulana Mansyur.
Dalam versi ini pula di yakini bahwa kemunculan batu qur’an tersebut merupakan lokasi pijakan Syekh maulana Mansyur ketika beliau akan pergi ke tanah suci untuk haji.
Menurut sejarahnya, kala itu beliau hendak ke Makkah dan langkahnya di awali dari lokasi tersebut dengan membaca basmalah saja.
kemudian sampailah Syekh Maulana Mansyur di Makkah tanpa melakukan perjalanan darat ataupun laut. Karena berangkat dari sana, maka dalam kepulangannya pun beliau juga muncul dari sana bersamaan dengan air yang tak berhenti mengucur.
Menurut masyarakat setempat, air yang tidak berhenti mengucur tersebut di yakini sebagai air zam-zam. Nah, melihat kucurannya yang tidak mau berhenti, maka syekh Maulana Mansyur pun berkeinginan untuk menghentikannya.
Untuk memulai usahanya menghentikan air tersebut, beliau bermunajat kepada Allah. Hal ini di lakukan dengan sholat dua rakaat di dekat kucuran air.
Selanjutnya, ketika beliau sudah selesai dengan munajatnya, turunlah petunjuk agar Syek Maulana Mansyur menutup kucuran air dengan Al-Qur’an.
Akhirnya, atas izin Allah kucuran air pun berhenti dan berubahlah menjadi batu. Karena itulah di namakan dengan batu Qur’an yang hingga sekarang airnya tidak pernah kering.
Mitos di Balik Batu Quran

Batu Quran menyimpan mitos bahwa konon katanya di dalam kolam tersebut terdapat sebuah saluran mata air yang menjadi pintu ghaib langsung ke Makkah, Arab Saudi.
Sekilas terdengar tak masuk akal, tetapi banyak yang meyakini bahwa Batu Quran ini pernah menjadi pintu para Sultan dan Syekh untuk pergi ke Kota Suci Makkah.
Mitos lainnya, berenang mengelilingi batu tujuh kali putaran dengan berenang, konon dipercaya dapat mengabulkan harapan.
Namun, praktik ini sering diperdebatkan karena dianggap menyimpang dari ajaran Islam.
Meski begitu, pengunjung masih sering mencoba ritual tersebut hingga kini.
Selain ziarah, pengunjung menikmati kejernihan air kolam untuk mandi dan berdoa.
Airnya sangat jernih, sehingga tulisan pada batu dapat terlihat jelas dari permukaan. Batu Quran menjadi kombinasi wisata sejarah, religi, dan alam yang menenangkan jiwa.