Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBeritaStop Eksploitasi Perempuan Baduy demi Konten 

Stop Eksploitasi Perempuan Baduy demi Konten 

Lebak, Bantentv.com – Budayawan Banten Uday Suhada secara tegas mengecam aksi eksploitasi perempuan Baduy yang kini marak dijadikan konten oleh konten kreator di media sosial.

Uday menyampaikan bahwa banyak konten kreator dan influencer menjadikan perempuan muda warga Baduy tersebut sebagai bagian dari konten mereka di media sosial.

“Kita sangat prihatin dan marah atas kelakuan sejumlah pihak konten kreator atau influencer medsos, atau apapun namanya, yang makin ke sini semakin mengeksploitasi perempuan muda Baduy,” ujarnya.

Lembaga Adat Baduy menggelar rapat pada 29 Juni lalu, untuk membahas maraknya eksploitasi perempuan muda Baduy yang dilakukan oleh konten kreator.

Dalam rapat tersebut, Uday diundang oleh pihak Lembaga untuk membahas permasalahan konten kreator. Namun, pihaknya berkata menurut pandangan ada beberapa hal yang menyebabkan kejadian tersebut terjadi. Pertama, kemajuan teknologi yang dapat mengubah pola pikir, pola sikap dan pola generasi muda Baduy.

Kedua, adanya sejumlah kreator yang mengeksploitasi kecantikan perempuan muda Baduy. Ketiga, pihak Lembaga Adat Baduy sendiri belum menerapkan hukum adat bagi para pelaku. Baik terhadap masyarakat Baduy sendiri maupun pihak luar yang mengeksploitasi tersebut.

“Jadi, atas dasar hasil musyawarah para tokoh adat Baduy Dalam dan Baduy Luar itu, mengultimatum siapapun dan dimanapun para konten kreator, setop membuat konten yang mengeksploitasi kecantikan perempuan Baduy dan men-take down content atau menghapus konten yang sudah ditayangkan,” ujarnya.

Menurut Uday, Kedepannya Lembaga Adat Baduy dapat menyempurnakan peraturan Desa (Perdes) Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Adat Tatar Kankes, yang mengatur kunjungan masyarakat dari luar ke Baduy.

“Jangan jadikan mereka sebagai objek, jadikan mereka subyek, teladan, tuntunan bukan tontonan. Sebab Baduy adalah sebuah peradaban yang harus kita jaga bersama,” katanya.

Oleh arena itu, stop eksploitasi terhadap perempuan Baduy dan Lembaga Adat dapat memberikan tindakan tegas terhadap pelanggar. (nurul/red)

TERKAIT