Sabtu, Juni 21, 2025
BerandaBeritaPerjuangan Bidan Desa di Baduy, Berjalan Belasan Kilometer Hingga Lewati Lebatnya Hutan

Perjuangan Bidan Desa di Baduy, Berjalan Belasan Kilometer Hingga Lewati Lebatnya Hutan

Lebak, Bantentv.com – Seorang bidan desa, Hana 30 tahun menjadi sosok yang tak kenal lelah mengabdi demi kesehatan warga adat Baduy yang terletak di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

Demi untuk memberikan kesehatan kepada warga suku adat Baduy, Bidan Hana harus melawati lebatnya hutan dan medan untuk sampai tujuan.

Bidan desa tersbut harus berjalan kaki sejauh belasan kilometer menyusuri jalanan setapak untuk mengunjungi warga di kampung-kampung terpencil demi memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak warga suku Baduy.

Perjuangan bidan Hana tak hanya sampai di situ. Demi untuk memberikan kesehatan, Bidan Hana harus melewati lebatnya hutan dan medan untuk sampai tujuan.

Bahkan bukan hanya perjalanan sulit yang harus ia hadapi. Terkadang ia harus menerima kenyataan pahit karena tidak dapat bertemu dengan warga yang akan dilayaninya. Hal itu lantaran warga sedang bekerja di ladang atau pun di kebun.

“Suka duka banget jadi bidan desa di Baduy, jalannya belasan kilometer. Terus lewati hutan juga kan,” ujar Bidan Hana

“Belum lagi warga Baduy yang ditemui, justru lagi ada di ladang,” lanjut Bidan hana.

Bidan desa Hana mengungkapkan sebelumnya ia mengaku kesulitan untuk beradaptasi di lingkungan adat Baduy sebagai petugas kesehatan. Namun seiring berjalannya waktu Hana dapat diterima dengan baik.

“Awala-awal sulit beradaptasi ya, sekarang sudah bisa diterima di sini, warganya sudah ‘welcome’,” ujar Bidan Hana.

Sementara itu salah seorang warga Baduy, Santi mengaku senang dan terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan di kampungnya. Bahkan dirinya rutin setiap satu bulan sekali memeriksa kesehatan anaknya dan dirinya yang dilakukan oleh Bidan Hana.

“Senang ada bidan desa di sini,” ujar Santi.

Hampir 6 tahun menjadi bidan Baduy, Hana mengungkapkan suka dan duka dimulai dari perjalanan yang sangat sulit hingga akhirnya bisa diterima. Kendati demikian, Hana mengaku tak pernah mengeluh soal medan atau keterbatasan. Baginya kepercayaan warga adat Baduy adalah hal yang sangat berharga dan menjadi motivasi terbesarnya untuk terus mengabdi.

Lilik HN

TERKAIT