Rabu, Juli 9, 2025
BerandaBeritaMenhut Gandeng Agam Rinjani dkk Evaluasi Serius Keamanan Pendakian

Menhut Gandeng Agam Rinjani dkk Evaluasi Serius Keamanan Pendakian

Bantentv.com – Kementerian Kehutanan Republik Indonesia tengah melakukan langkah serius dalam meninjau ulang prosedur keselamatan pendakian di kawasan Taman Nasional.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan keinginannya untuk memperbaiki sistem pengelolaan keselamatan, khususnya pada jalur-jalur pendakian yang ada di Indonesia.

Dalam rapat koordinasi yang digelar pada Rabu, 2 Juli 2025, Raja Antoni menegaskan bahwa manajemen Taman Nasional perlu dikelola dengan lebih hati-hati, terutama dalam aspek keselamatan.

Saya ingin ada perbaikan di Taman Nasional. Kita harus hati-hati sekali tentang pengelolaan Taman Nasional untuk pendakian,” tegasnya dan pernyataan resminya.

Rapat tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pihak, termasuk perwakilan dari Tim Rinjani Rescue, yakni Abdul Haris Agam dan Herna Hadi Prasetyo dari Rinjani Squad, Mustiadi dari EMHC, serta Samsul Padli dari Unit SAR Lombok Timur hadir secara langsung.

Baca juga: Basarnas Trending Usai Insiden Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani, Netizen Terbelah

Selain itu, jajaran dari Direktorat Jenderal KSDAE, Kepala Balai TN Gunung Rinjani, dan pejabat Kemenhut juga turut serta dalam diskusi intensif ini.

Menhut menekankan pentingnya menyusun parameter keselamatan secara partisipatif. Ia berpendapat bahwa panduan keselamatan sebelum pendakian harus dirumuskan berdasarkan pengalaman langsung dari para pemandu, porter, dan petugas lapangan.

“Penting bagi kita untuk mendefinisikan safety first ini seperti apa measurementnya. Ini dapat diperoleh dengan prinsip teori partisipatif melibatkan orang-orang yang memang berada di lapangan,” tuturnya.

Langkah konkret yang akan diterapkan di antaranya adalah pemasangan papan penunjuk (sign board) serta penggunaan gelang Radio Frequency Identification (RFID). Penerapan sistem RFID, yang telah diuji coba di Gunung Merbabu, diharapkan dapat segera diberlakukan juga di Rinjani.

Terkait dengan rencana gelang RFID harus segera diimplementasikan,” ungkap Menhut.

Tidak hanya itu, Raja Antoni juga mengusulkan sistem klasifikasi pendaki berdasarkan tingkat kesulitan masing-masing gunung.

Menurutnya, sistem ini akan meningkatkan kewaspadaan dan menyesuaikan kesiapan pendaki sebelum melakukan pendakian.

Sebagai bagian dari apresiasi atas kerja nyata para relawan dan tenaga SAR, Menhut sebelumnya telah mengundang tim gabungan evakuasi pendaki asal Brasil, Juliana Marnis, yang mengalami insiden di TN Gunung Rinjani.

Dalam pertemuan khusus pada 1 Juli 2025 di Jakarta, ia menyampaikan rasa terima kasih mewakili Kementerian Kehutanan kepada seluruh tim yang berjasa dalam proses penyelamatan.

Siti Anisatusshalihah

TERKAIT