Lebak, Bantentv.com – Lima tahun terlantar sejak banjir bandang dan longsor melanda Kampung Cigobang, Desa Banjarsari, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, pada awal 2020 lalu.
Namun hingga kini, ratusan penyintas bencana masih bertahan hidup di hunian sementara (huntara) yang jauh dari kata layak huni.
Kondisi di lokasi huntara memprihatinkan. Deretan bangunan darurat yang lebih menyerupai gubuk berdiri tanpa tatanan, dengan atap dan dinding dari terpal plastik yang sudah lusuh dan robek di sana-sini.
Emin salah satu penyintas bencana mengaku, sudah lima tahun terlantar di huntara, tidak ada fasilitas memadai, bahkan sanitasi pun menjadi persoalan serius.
“Kami sudah lima tahun tinggal di sini. Pemerintah pernah janji akan bangunkan rumah tetap, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Lelah menunggu. Rasanya seperti diabaikan,” keluh Emin.
Baca juga: Warga Penyintas Banjir Bandang di Kabupaten Lebak Tetap Ikut Memilih
Ia dan 135 kepala keluarga lainnya masih bertahan dalam ketidakpastian. Sementara itu, warga korban bencana dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang sempat tinggal di huntara yang sama telah direlokasi ke hunian tetap yang nyaman dan layak sejak empat tahun lalu.
“Warga Bogor yang dulu sama-sama korban, setahun setelah bencana sudah ditangani dengan baik. Kami di Lebak? Sudah lima tahun, tapi belum juga ada kepastian,” ujar Raman, warga lainnya.
Ia membandingkan penanganan dari Pemerintah Kabupaten Bogor yang dinilai jauh lebih cepat dan konkret dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.
Kini, warga korban bencana di Cigobang hanya berharap janji-janji pemerintah bisa segera diwujudkan.
Mereka butuh hunian tetap yang aman, layak, dan manusiawi, bukan sekadar janji yang terus diulang tahun demi tahun.
Editor: AF Setiawan