Pandeglang, Bantentv.com – Kesenian Ubrug merupakan teater rakyat yang memadukan lakon, musi, tari dan pencak silat. Kesenian ini sudah ada sejak tahun 1918 di Banten. Semua unsur itu biasanya disatukan dengan konsep komedi. Dianggap sudah mulai redup meskipun masih bertahan di tengah gerusan zaman, belakangan ini teater Ubrug kembali dikembangkan oleh sejumlah generasi milenial.
Salah satu teater Ubrug yang masih bertahan hingga saat ini adalah Sanggar Teater Sakala, Cadasari, Pandeglang. Untuk mempertahankan kesenian tradisional Ubrug, Teater Sakala dalam pementasannya memadukan antara maestro legendaris dengan milenial.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan saat ini perhatian terhadap Ubrug sudah mulai meningkat. Hal itu terlihat dari banyaknya permintaan untuk tampil. Selain itu, salah satu upaya pengembangan kesenian tradisional teater Ubrug tersebut dilaksanakan dalam Pentas Teater Rakyat Banten Seni Ubrug di Gedung Bale Budaya Pandeglang.
Ditambahkan Neneng, perkembangan ubrug saat ini sudah mulai ada regenerasi. Sejumlah anak muda sudah mulai mengembangkan Ubrug.
“Seni Ubrug ini sudah mulai ada regenerasi dengan munculnya anak-anak muda yang mulai mengembangkan Ubrug, serta munculnya sanggar-sanggar seni di Pandeglang,” ujar Neneng.
Pihaknya berharap dengan adanya kegiatan ini tidak hanya melestarikan kembali kesenian daerah, tetapi juga dapat mengangkat kembali budaya dan pariwisata di Pandeglang.
Ubrug merupakan bentuk seni pertunjukan yang berasal dan berkembang di wilayah Banten. Seni pertunjukan ini berupa teater tradisional yang memadukan unsur komedi, gerak, musik, dan sastra. Kesenian Ubrug berkembang di beberapa wilayah di Banten seperti Leuwi Damar, Cikeusal, Pagelaran Pandeglang, dan Panimbang.(rang/red)