Minggu, Juni 1, 2025
BerandaBeritaAPTRINDO Banten Mogok Masal, Tolak SKB 3 Menteri

APTRINDO Banten Mogok Masal, Tolak SKB 3 Menteri

Cilegon, Bantentv.com – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengurus Truk Indonesia (Aptrindo) Banten ancam mogok masal menolak SKB 3 Menteri, terkait larangan operasional angkutan barang Cilegon, Rabu 19 Maret 2025.

Berdasarkan informasi, Aptrindo telah memutuskan mogok operasi selama dua hari dari 20-21 Maret 2025 dimulai pada 00.00 sampai 24.00 WIB tanggal berikutnya.

Kurang lebih 100 perusahaan di seluruh wilayah Banten akan melakukan mogok operasi dengan mengistirahat truk.

Aksi mogok ini dilakukan serentak diseluruh Indonesia oleh para pengusaha truk sebagai aksi penolakan pembatasan operasional oleh pemerintah.

“Kami menolak SKB 3 Menteri di mana selama 16 hari truk dilarang operasi, kami keberatan dan menolak karena tiap tahun bertambah, tahun kemarin 10 hari sekarang 16 hari,” kata Ketua DPD Aptrindo Banten, Saeful Bahri dalam jumpa pers di Kantor Aptrindo Banten

“Secara nasional akan melakukan stop operasi dari tanggal 20 sampai 21 Maret, ada di 3 titik, Cilegon Barat, depan Pelindo dan KBS melibatkan lebih dari 200 truk,” Terangnya.

Baca juga : Pemerintah Tetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, Berikut Daftar Lengkapnya

Menurut Saepul, diberlakukannya pembatasan operasional truk selama 16 hari saat lebaran sangat merugikan para pengusahan truk.

“Sangat memberatkan bagi kami para pengusaha truk, DPP dan DPD se-Indonesia sepakat stop operasi di jalan dan di masing-masing tempat lokasi,” katanya

“Kami sudah koordinasi dengan KSOP dan BUP baik pelindo dan KBS mereka menerima penolakan dan keberatan kami, guna memperjuangkan para driver, kita sangat dirugikan sebagai pengusahan truk,” jelasnya.

Di samping itu, meskipun adanya pembatasan operasional truk ini berlaku, akan menimbulkan biaya tambah jika ingin melintas saat mudik dan arus balik lebaran.

Ia meminta agar pemerintah memberikan solusi terbaik bagi para pengusaha yakni 4 hari sebelum lebaran dan 4 hari sesudah lebaran.

“Kita pengen ada win-win solution, 4 hari sebelum lebaran dan 4 hari setelah lebaran,” pungkasnya.

TERKAIT