Lebak, Bantentv.com – Hampir sepuluh tahun, petani padi di Kampung Pasir Gebang, Desa Cisarap, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten, kesulitan menjual gabah hasil panen. Pasalnya, akses jalan menuju kawasan tersebut rusak parah dan berlumpur. Tak hanya menyulitkan, kondisi itu juga dinilai merugikan para petani.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Lebak Hasbi Asyidiki Jayabaya menyebut pihaknya baru akan mengkaji kemampuan keuangan pemerintah daerah untuk membangun jalan poros desa di tahun 2026 mendatang.
“Itu salah satu lumbung padi Provinsi Banten, mangkanya ke depan saya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan gubernur supaya ini mendapatkan respon dari gubernur, karena yang menjadi kewajiban Pemerintah Kabupaten Lebak itu dari 773 kilometer yang poros Kabupaten se Kabupaten Lebak, masih ada 180 kilometer yang kurang baik,” ujar Hasbi.
Baca juga: Rawan Bencana, Mensos Ingin Buat Lumbung Sosial di Pandeglang
Sementara itu Wakil Gubernur Banten Achmad Dimyati Natakusumah mengaku, pihaknya akan segera langsung mengecek ke lokasi. Kondisi jalan rusak di Kabupaten Lebak dan Pandeglang akan menjadi prioritas pembangunan Provinsi Banten, terlebih jika jalan itu akses menuju lumbung pangan.
“Nanti kita cek semua infrastruktur, memang yang menjadi prioritas kami di antaranya adalah di Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang itu adalah prioritas Pemerintah Provinsi Banten, wilayah pedesaan terutama wilayah pangan. Jadi kita akan mengecek jalan poros desa itu,” kata Dimyati.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Pemerintah Kecamatan Wanasalam, jalan tersebut merupakan akses jalan lumbung pangan Provinsi Banten yang menghubungkan tiga desa, yakni Cisarap, Parungpanjang, dan Cipedang. Adapun luasan sawah di kawasan tersebut mencapai 2.200 hektar dengan tiga kali masa panen dalam setahun.
Erina Faiha Qothrunnada