Kamis, Juni 19, 2025
BerandaBeritaViral! Pembagian MBG Bahan Mentah di Tangsel, BGN dan SPPG Angkat Bicara

Viral! Pembagian MBG Bahan Mentah di Tangsel, BGN dan SPPG Angkat Bicara

Bantentv.com – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang viral di media sosial karena dibagikan dalam bentuk bahan mentah di Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, akhirnya mendapat tanggapan resmi dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat.

Kepala BGN, Dadan Hindayana, saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada aturan resmi yang mengatur pembagian MBG dalam bentuk mentah, terlebih selama masa libur sekolah.

“Belum ada kebijakan BGN seperti itu (memberikan menu MBG bahan mentah). Saat ini, BGN masih menyusun petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program MBG selama libur sekolah,” ujarnya dikutip dari ANTARA.

Menurut Dadan, penyusunan juknis tersebut perlu mempertimbangkan berbagai aspek, seperti pola kehadiran siswa dan efektivitas distribusi gizi selama sekolah libur.

Ia menambahkan bahwa pihaknya telah meminta para kepala SPPG di berbagai wilayah untuk melakukan survei langsung kepada siswa, guna mengetahui seberapa sering mereka datang ke sekolah dan bagaimana skema distribusi yang paling tepat.

Jika siswa masih bisa hadir ke sekolah secara berkala, MBG akan disalurkan dalam bentuk makanan segar. Selain itu, siswa juga bisa menerima bahan pangan tahan lama seperti telur, buah, dan susu untuk konsumsi satu atau dua hari ke depan.

Sementara itu, Kepala SPPG dari Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) Ciputat Timur, A Basiro, memberikan klarifikasi bahwa pendistribusian bahan mentah di Tangsel memang dilakukan oleh pihaknya.

Sebanyak 4.075 siswa dari jenjang PAUD/TK hingga SMA sederajat menerima MBG dalam bentuk bahan mentah yang dapat dibawa pulang.

“Ya, kita didistribusikan terhadap 4.075 siswa dalam bentuk mentah itu agar dapat dibawa pulang atau disimpan siswa lebih lama,” jelasnya.

Baca juga: BGN akan Buka 90 Ribu Lowongan Kerja di Program MBG untuk Sarjana

Basiro mengungkapkan, pembagian tersebut disesuaikan dengan kondisi sekolah yang saat ini sedang libur atau menjelang kegiatan class meeting.

Dengan pembagian bahan mentah, dapur SPPG berharap bisa menghindari penggunaan zat aditif seperti pengawet, pewarna, dan pemanis buatan.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kebijakan ini juga bertujuan untuk mengurangi konsumsi ultra-processed food dan memberikan pilihan makanan bergizi yang bisa dimasak langsung oleh orang tua siswa di rumah, sesuai kebutuhan masing-masing anak.

“Seperti yang telah ramai dibahas di media sosial, penggunaan makanan kemasan menimbulkan banyak kekhawatiran dari masyarakat. Oleh karena itu, dapur kami berkomitmen memberikan makanan real food yang lebih sehat dan alami,” sambungnya.

TERKAIT