Bantentv.com – Koper merah putih mulai berdatangan, gelombang kepulangan jemaah haji Indonesia dari Tanah Suci resmi dimulai. Kloter pertama diberangkatkan pulang dari Bandara Internasional Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, pada Rabu 11 Juni 2025 pukul 03.30 waktu Arab Saudi.
Sementara itu, kloter-kloter berikutnya mulai melakukan persiapan intensif. Salah satunya berasal dari Embarkasi Batam yang menginap di Hotel 130, kawasan Syisyah, Makkah. Mereka dijadwalkan kembali ke tanah air pada Jumat, 13 Juni 2025.
Sejak pagi hari, suasana di lobi hotel terlihat ramai. Puluhan koper berbalut cover merah putih berjajar rapi menunggu proses penimbangan.
Setiap koper harus memenuhi batas maksimal berat bagasi yang diizinkan maskapai penerbangan, yakni 32 kilogram per orang.
Baca juga: Berapa Ukuran Koper yang Boleh Masuk ke dalam Kabin Kereta? Berikut Aturannya
Petugas Saudi Airlines, Qhais Baraba, terlihat aktif mendampingi proses tersebut. Ia memberikan arahan langsung kepada para jemaah terkait aturan barang bawaan.
“Berat maksimal koper 32 kilogram. Kalau lebih, orangnya akan dipanggil untuk mengurangi isinya,” ujar Qhais.
Selain berat, isi koper juga menjadi perhatian. Qhais menegaskan bahwa air zamzam, baik ukuran kecil maupun besar, tidak boleh dimasukkan ke dalam koper karena bisa terdeteksi alat pemindai dan dilarang oleh maskapai. Powerbank juga harus dibawa dalam tas tangan, bukan koper.
Untuk oleh-oleh, seperti minyak wangi dan minyak zaitun, Qhais memberi kelonggaran selama jumlahnya masih wajar.
“Dua sampai tiga kotak masih aman. Jangan seperti tahun lalu, ada koper isinya penuh minyak semua,” katanya sambil tersenyum.
Adapun tiga jenis barang yang diperbolehkan dibawa adalah tas besar (koper), tas tenteng, dan dompet paspor.
Sementara ransel (backpack) wajib disimpan, dan makanan-minuman hanya boleh dibawa secukupnya dalam kantong plastik.
Perjalanan Spiritual Tuntas
Beberapa jamaah terpaksa membuka kembali koper mereka karena kelebihan berat. Meski begitu, suasana tetap tertib dan terorganisir berkat bantuan petugas yang sigap mendampingi proses bongkar-muat dan pemindahan isi barang.
Kepulangan ini menandai fase akhir dari perjalanan spiritual para jemaah. Setelah menunaikan seluruh rangkaian ibadah haji, mereka kini bersiap kembali ke kampung halaman, membawa serta kenangan suci, doa, dan harapan baru. (*)