Bantentv.com- Tempoyak adalah makanan khas dari suku Melayu yang terbuat dari durian yang difermentasi. Makanan ini ternyata tak hanya ada di pulau Kalimantan, tapi ada juga di pulau Sumatera.
Tempoyak, biasanya dikonsumsi sebagai sambal, bumbu penyedap, hingga pelengkap masakan. Citarasa dari makanan ini adalah asam yang disebabkan oleh proses fermentasi pada buah durian oleh bakteri asam laktat.
Sebetulnya, tempoyak ini mulai populer di Sumatera Selatan, namun saat ini makanan ini sudah tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia antara lain, Jambi, Aceh Selatan, Lampung dan Bengkulu.
Meskipun begitu, masing-masing daerah tersebut memiliki ciri khas Tempoyak yang berbeda. Di daerah Palembang misalnya, makanan ini biasa dicampur dengan pepes atau yang dikenal sebagai brengkes.
Sedangkan di daerah Aceh Selatan, tempoyak biasa dijadikan bahan campuran gulai, atau dimasak menjadi sambal dengan ditambahkan terasi.
Kemudian di Lampung, tempoyak biasanya digunakan untuk sambal seruit yang biasa dihidangkan pada acara keluarga atau pernikahan.
Sama hal nya dengan berbagai daerah lainnya, di Bengkulu dan Jambi, tempoyak biasa dipadukan dengan gulai kepala ikan kakap atau patin.
Lalu bagaimana cara membuat tempoyak tersebut? Berikut ini resep atau cara membuat tempoyak.
Bahan-bahan
- Durian
- Garam
- Cabai rawit
Cara membuat
- Pisahkan daging durian dengan bijinya dan taruh di tempat atau baskom
- Masukan daging durian ke dalam toples
- Campurkan garam, cabai rawit, aduk rata
- Tutup rapat toples, dan tutup dengan sorbet kering, kemudian ikat dengan tali agar tidak ada udara yang masuk.
- Tunggu sampai 7 hari, setelah itu bisa dibuka dan diaduk rata, lalu bisa disimpan di dalam kulkas. (Erina Faiha Qothrunnada/red).