Bantentv.com – Iduladha bukan hanya tentang ibadah kurban, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai itu dihidupkan melalui tradisi lokal yang penuh makna.
Di berbagai wilayah Indonesia, masyarakat menyambut Iduladha dengan cara khas yang diwariskan turun-temurun. Berikut ini adalah sejumlah tradisi unik yang mewarnai Iduladha di Nusantara:
Meugang – Aceh
Beberapa hari menjelang Iduladha, masyarakat Aceh melaksanakan tradisi Meugang, yaitu memasak dan menyantap daging sapi atau kerbau bersama keluarga sebagai ungkapan rasa syukur dan bentuk solidaritas sosial.
Toron – Madura
Toron adalah tradisi mudik warga Madura dari perantauan ke kampung halaman menjelang Iduladha. Mereka kembali untuk berkumpul bersama keluarga dan ikut serta dalam ibadah kurban.
Manten Sapi – Pasuruan
Di Pasuruan, sapi yang akan dikurbankan dihias layaknya pengantin dan diarak ke masjid. Tradisi ini disebut Manten Sapi dan menjadi cara masyarakat menghormati hewan kurban.
Mepe Kasur – Banyuwangi
Warga Banyuwangi menyambut Iduladha dengan Mepe Kasur, yakni menjemur kasur secara massal di halaman rumah pada pagi hari. Ini melambangkan pembersihan diri dan rumah secara lahir dan batin.
Gamelan Sekaten – Cirebon
Di Keraton Kasepuhan Cirebon, Gamelan Sekaten dibunyikan pada hari-hari besar Islam, termasuk saat Iduladha. Gamelan ini dipercaya memiliki nilai spiritual dan menjadi simbol keberkahan.
Baca juga: Iduladha 2025 Serentak! Pemerintah dan Muhammadiyah Sepakat Tanggal 6 Juni 2025
Grebeg Gunungan – Yogyakarta
Tradisi ini berupa arak-arakan hasil bumi yang disusun menyerupai gunung (gunungan) dari halaman Keraton Yogyakarta menuju Masjid Gede Kauman. Masyarakat kemudian berebut hasil bumi sebagai bentuk berkah.
Apitan – Semarang
Masyarakat Semarang mengadakan arak-arakan tumpeng dan gunungan hasil bumi sebagai simbol syukur dan bentuk perayaan komunal menyambut Iduladha.
Ngejot – Bali
Umat Muslim di Bali berbagi makanan kepada tetangga yang beragama Hindu dalam tradisi Ngejot. Ini menjadi simbol toleransi, persaudaraan, dan keharmonisan antarpemeluk agama.
Accera Kalompoang – Gowa, Sulawesi Selatan
Di Gowa, dilakukan Accera Kalompoang, yaitu ritual mencuci benda-benda pusaka peninggalan kerajaan yang disimpan di Istana Balla Lampoa sebagai bagian dari peringatan Iduladha.
Kaul Negeri dan Abda’u – Maluku Tengah
Masyarakat Negeri Tulehu melakukan arak-arakan tiga ekor kambing setelah salat Iduladha. Kambing-kambing tersebut kemudian disembelih di masjid, menandai pelaksanaan kurban secara adat.
Setiap tradisi di atas mencerminkan bagaimana nilai-nilai Iduladha diterjemahkan dalam konteks budaya lokal. Dengan nilai kebersamaan, syukur, dan toleransi, perayaan Iduladha di Indonesia menjadi lebih dari sekadar ritual, ia menjadi bagian dari identitas kebudayaan bangsa.
Siti Anisatusshalihah