Selasa, April 29, 2025

5 Istilah Lain dari Pesantren di Berbagai Wilayah Indonesia

Bantentv.com – Di Indonesia, pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang sangat melekat dalam sejarah dan budaya masyarakat.

Namun, tahukah kamu bahwa di berbagai daerah, pesantren memiliki sebutan yang berbeda-beda? Nama-nama ini tidak hanya mencerminkan keragaman budaya Nusantara, tetapi juga menunjukkan bagaimana pendidikan agama berkembang di berbagai wilayah.

Secara etimologis, dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kata “pesantren” berarti asrama tempat santri atau tempat murid-murid belajar mengajdi dan sebagainya; pondok.

Menurut Zamakhsyari Dhofier, istilah “santri” berasal dari bahasa Tamil, yaitu sastri, yang berarti orang yang pandai membaca kitab. Sementara itu, C.C. Berg menyebutkan bahwa kata ini berasal dari bahasa Sanskerta shastri, yang berarti seseorang yang memahami ajaran kitab suci.

Dilansir dari AIS Nusantara, berikut adalah beberapa istilah lain dari pesantren di berbagai wilayah Indonesia:

  1. Pondok – Jawa dan Madura

Kata “pondok” berasal dari bahasa Arab funduq, yang berarti tempat tinggal atau penginapan. Di daerah Jawa dan Madura, istilah ini merujuk pada pesantren secara umum, dan bahkan lebih sering digunakan oleh masyarakat lokal.

  1. Surau – Minangkabau, Sumatera Barat

Di Minangkabau, “surau” awalnya adalah tempat ibadah kecil. Namun, seiring waktu, fungsi surau berkembang menjadi pusat pendidikan agama. Anak-anak dan remaja belajar dasar-dasar Islam di tempat ini, seperti halnya di pesantren.

Baca juga: Fasilitas Wakil Wali Kota Cilegon Ditarik

  1. Meunasah dan Dayah – Aceh

Di Aceh, dikenal dua istilah: meunasah dan dayah. Meunasah merupakan tempat ibadah sekaligus tempat pendidikan agama Islam yang sifatnya informal.

Sedangkan dayah berasal dari kata Arab zawiyah, yang berarti tempat belajar agama secara lebih formal. Di dayah, santri mempelajari tafsir, fikih, hadis, hingga tasawuf—mirip seperti sistem pendidikan di pesantren.

  1. Rangkang – Nias, Sumatera Utara

Di Nias, dikenal istilah “rangkang” untuk menyebut tempat anak-anak belajar agama. Walaupun kecil dan sederhana, rangkang memainkan peran penting dalam pendidikan agama, mirip fungsi dasar pesantren dan meunasah di daerah lain.

  1. Langgar – Jawa dan Kalimantan

Langgar adalah musala atau masjid kecil di perkampungan. Selain sebagai tempat ibadah, langgar juga menjadi tempat mengaji dan belajar agama, terutama bagi anak-anak. Meski tidak seformal pesantren, langgar memiliki peran sentral dalam pembelajaran Islam di masyarakat pedesaan.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga