Serang, Bantentv.com – Kaesang Pangarep dan Erina Gudono telah melangsungkan akad nikah pada Sabtu, 10 Desember 2022 di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Acara pernikahan putra bungsu orang nomor satu di Indonesia itu menjadi pusat perhatian publik dan banyak media yang meliput acara tersebut. Dalam acara akad tersebut Erina terlihat cantik mengenakan kebaya berwarna putih dan kain jarik sebagai bawahannya serta didandani dengan tata riasan pengantin Paes Ageng Kebesaran.
Paes Ageng Kebesaran sendiri merupakan tata rias yang digunakan oleh keluarga Keraton Yogyakarta saat melangsungkan pernikahan. Awalnya riasan pengantin dengan gaya Paes Ageng hanya boleh digunakan oleh keluarga kerajaan di lingkungan keraton. Dikarenakan, setiap ornament, tata rias, dan perlengkapan busana Paes Ageng memiliki falsafah hidup orang jawa. Namun, seiring berjalannya waktu riasan ini boleh dipakai oleh masyarakat umum.
Paes Ageng dengan gaya Keraton Yogyakarta identik dengan riasan berwarna hitam dengan bentuk meruncing serta sedikit melengkung seperti daun sirih. Berbeda dengan Paes daerah lain seperti aya Keraton Surakarta biasanya memiliki paes yang lebih lebar dengan ujung berbentuk oval.
Dalam riasan Paes Ageng memiliki khas yaitu paes di dahi yang disebut cengkorongan (pola) paes (rias). Paes adalah tata rias wajah khusus untuk pengantin putri. Makna dari paes adalah untuk mempercantik diri dan membuang jauh perbuatan buruk agar seseorang menjadi pribadi yang sholeh dan dewasa. Setiap bagian riasan Paes Ageng memliliki makna filosofi yang sangat dalam.
Di bagian mata riasan yang diberi celah-celah yang disebut jahitan mata yang ditorehkan dengan pelaratan rias sehingga menyulap mata menjadi terlihat redup dan anggun. Secara filosofis pandangan pengantin perempuan diharapkan menjadi terang dan jelas agar bisa membedakan baik dan buruk serta berpikir positif. Pada bagian garis alis pada riasan Paes Ageng disebut Menjangan Ranggah yang berbentuk seperti tanduk rusa.
Alis menjangan memiliki makna kewaspadaan dan kemampuan pengantin perempuan. Sanggul yang dikenakan bernama Sanggul Bokor Mengkurep yang terbuat dari irisan daun pandan yang ditutup dengan teplok atau rangkaian bunga melati. Sanggul ini menggambarkan proses seorang perempuan yang tadinya belum dewasa dan sudah mulai mempunyai dasar yang mantap menuju kehidupan selanjutnya. (red)