Selasa, Juli 1, 2025
BerandaInHouseFeatureBahasa Cia-Cia, Bahasa Daerah yang Gunakan Aksara Korea

Bahasa Cia-Cia, Bahasa Daerah yang Gunakan Aksara Korea

Bantentv.com – Pernahkah kamu melihat papan SD-mu ditulis menggunakan aksara mirip dengan Bahasa Korea atau Hangul? Hal ini tentu jarang terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Namun, pengecualian untuk wilayah Sulawesi Tenggara, khususnya Kota Baubau di Pulau Buton Selatan. Pasalnya, mereka menggunakan aksara Hangul sebagai aksara sehari-hari mereka. Simak penjelasan bahasa daerah yang gunakan aksara Korea berikut ini.

Bahasa Cia-Cia atau Bahasa Buton Selatan merupakan salah satu bahasa daerah dengan aksara Hangul sebagai aksara mereka yang dituturkan oleh mayoritas masyarakat Kota Baubau, Sulawesi Tenggara. Bahasa ini sendiri masuk rumpun bahasa Austronesia yang sama seperti Bahasa Indonesia.

Dilansir dari laman Kumparan, Bahasa Cia-Cia awalnya tidak memiliki aksara tetap karena dianggap sebagai bahasa yang murni digunakan secara lisan. Pemerintah Kota Baubau akhirnya berupaya untuk mencari aksara yang cocok untuk Bahasa Cia-Cia. Awalnya, bahasa ini ingin menggunakan aksara Arab, tetapi terdapat sejumlah konsonan Bahasa Cia-Cia yang tidak dapat direpresentasikan oleh aksara ini.

Prof. Chun Thay Hyun, guru besar asal Korea, akhirnya mendatangi masyarakat Cia-Cia untuk melakukan penelitian di sana. Ia kemudian menyarankan agar Korea Hunminjeongeum Research Institute membantu mengatasi ketiadaan aksara Bahasa Cia-Cia karena ia menilai bahwa terdapat persamaan pelafalan dan struktur yang sama dengan Bahasa Korea. Institut ini sendiri berfokus pada penyebaran aksara Korea kepada sejumlah bahasa yang belum memiliki aksara di Asia.

Pemerintah Kota Baubau kemudian bekerja sama dengan institut tersebut untuk menyusun kurikulum pengajaran Bahasa Cia-Cia dengan menggunakan aksara Korea. Alhasil, Bahasa Cia-Cia akhirnya memiliki naskahnya tersendiri yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, Inggris, dan Korea. Bahkan, masyarakat Kota Baubau sendiri pernah diundang ke Korea untuk mempelajari aksara Korea lebih lanjut dan guru asli Korea juga pernah diundang ke Kota Baubau untuk mengajarkan aksara Korea ke masyarakat kota tersebut. (raihan/red)

TERKAIT