Senin, Juli 14, 2025
BerandaFeaturedLife HackTips Memilih Beras yang Benar Untuk Menghindari Beras Oplosan

Tips Memilih Beras yang Benar Untuk Menghindari Beras Oplosan

Bantentv.com – Tengah ramai diperbincangkan, beredarnya ratusan merek beras yang diduga oplosan, membuat pakar Teknologi Industri Pertanian dari IPB, Prof. Tajuddin Bantacut, angkat bicara, dilansir dari laman IPB University, masyarakat bisa mendeteksi beras oplosan secara kasat mata:

Beras yang dioplos memiliki warna butiran tak seragam, dan tekstur nasi lembek setelah dimasak. Ada aroma tak wajar atau berbau menyengat dan butirannya berbeda ukuran atau tampak terlalu mengkilap.

Bahkan, beberapa produk oplosan ditemukan dicampur zat pewarna atau pengawet berbahaya, yang sangat berisiko bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Adanya benda asing saat dicuci. Ada baiknya cuci beras sebelum dimasak dan waspadai bila ada benda asing yang mengambang.

Dalam beberapa kasus, beras oplosan dicampur dengan zat pewarna atau pengawet yang berbahaya bagi tubuh. Bila mengonsumsinya secara terus-menerus bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan, bahkan keracunan.

Tajuddin mengingatkan bahwa meski disimpan di tempat terkendali, namun kualitas beras tetap bisa menurun akibat faktor lingkungan, hama, atau mikroorganisme.

Oleh karena itu, ia menekankan, “idealnya beras hanya disimpan maksimal enam bulan agar kualitasnya tetap terjaga,” ujar Prof. Tajuddin.

Tips memilih dan menyimpan beras agar terhindar dari beras oplosan menurut Prof. Tajuddin:

– Membeli beras berlabel resmi dari sumber terpercaya.
– Menghindari membeli beras tanpa label atau dari pedagang yang tidak jelas.
– Selalu mencuci beras sebelum dimasak.
– Memeriksa warna, aroma, tekstur, dan keberadaan benda asing.
– Menyimpan beras maksimal enam bulan.

Jenis Beras Oplosan yang Perlu Diwaspadai

Jenis-jenis beras (foto_merdeka.com)

Dalam memilih beras, Prof. Tajuddin menjelaskan, ada tiga jenis utama beras oplosan yang beredar:

Beras campuran
Beras yang dicampur dengan bahan lain seperti jagung, umum ditemukan di beberapa daerah.

Beras “blended”
Campuran dari beberapa jenis beras untuk memperbaiki rasa dan tekstur.

Beras yang dipoles ulang
Beras yang sudah rusak atau dicampur dengan bahan tidak lazim, kemudian dikilapkan agar tampak bagus, padahal mutunya sudah menurun drastis.

“Masyarakat harus lebih cermat saat membeli beras dan waspada terhadap penipuan kualitas ini,” pesan Prof. Tajuddin.

Lebih jauh, Tajuddin juga menyoroti pentingnya edukasi publik mengenai kualitas dan keamanan beras. “Jika dikelola dengan baik, sebagai negara agraris, Indonesia seharusnya tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga pada distribusi dan konsumsi beras secara merata dan aman,” tandasnya.

Ciri-Ciri Beras Asli yang Wajib Anda Tahu

Sementara menurut Kementerian Pertanian, agar tidak tertipu, masyarakat harus mengenali ciri-ciri beras asli, diantaranya:

1. Ukuran lebih gemuk dan memiliki guratan.
2. Tampak bening, namun ada warna putih susu di tengahnya.
3. Tekstur cenderung kasar saat dipegang.
4. Akan menyerap air saat dimasak.
5. Setelah dimasak, teksturnya berubah lembut.
6. Mengeluarkan aroma harum saat dimasak karena kandungan HO2.
7. Terasa manis saat dimakan karena kandungan glukosa dan karbohidratnya.
8. Jika direndam dalam air, airnya akan berwarna lebih putih.

Tips Memilih Beras Asli

Dikutip dari laman Kementerian Pertanian, berikut cara mengenali beras asli berkualitas:
– Tampak bening dengan guratan putih susu di tengah
– Ukuran beras lebih gemuk dan kasar saat disentuh
– Saat dimasak akan mengeluarkan aroma wangi khas
– Hasil masakan lembut dan terasa manis alami
– Jika direndam, air berubah menjadi putih alami

Dengan maraknya beras oplosan yang kini beredar di pasaran, tentunya akan mengancam kesehatan masyarakat. Sehingga, penting bagi kita untuk jeli saat membeli beras demi melindungi diri dan keluarga dari risiko bahaya.

TERKAIT