Lebak, Bantentv.com – Kondisi memprihatinkan dialami satu keluarga di Kampung Pasir Gemuh, Desa Cigoong Utara, Kecamatan Cikulur, Kabupaten Lebak.
Mereka telah lima tahun terakhir tinggal di sebuah gubuk darurat berukuran 3×5 meter yang terbuat dari bambu dan terpal, di atas lahan milik orang lain.
Keadaan tersebut bermula sejak rumah mereka roboh pada tahun 2019 akibat hujan deras disertai angin kencang.
Ratna, ibu dari empat anak yang menjadi kepala keluarga sementara karena kondisi ekonomi yang terpuruk, mengungkapkan bahwa setelah rumahnya hancur, ia bersama suami dan anak-anaknya sempat menumpang di saung milik warga di Kecamatan Warunggunung.
Namun keterbatasan tempat dan kondisi ekonomi yang makin sulit, memaksa mereka kembali menetap di gubuk sederhana tanpa jaminan keselamatan dan kenyamanan.
“Kami terpaksa untuk tinggal di sini, karena tidak ada pilihan untuk tinggal di tempat yang lain,” ungkap Ratna.
Baca juga: Walikota Perintahkan Satpol PP Segel Peternakan Ayam di Cigoong
Keluarga tersebut hidup tanpa fasilitas dasar yang layak. Selain tidak memiliki dinding dan atap permanen, mereka juga menghadapi rasa khawatir saat musim hujan datang karena air bisa dengan mudah masuk ke dalam tempat tinggal mereka.
Pekerjaan sang suami sebagai tukang tambal ban pun tidak mampu mencukupi kebutuhan harian, apalagi untuk membangun kembali rumah yang layak.
Selama lima tahun terakhir, keluarga ini hanya bisa mengandalkan kekuatan diri dan harapan akan perhatian pemerintah daerah maupun para dermawan.
Mereka berharap bisa mendapat bantuan dalam bentuk program sosial seperti Bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau bantuan pembangunan rumah sederhana di lahan milik sendiri.
Siti Anisatusshalihah