Minggu, Maret 16, 2025

Ramai di Media Sosial #PeringatanDarurat, Seruan Penolakan Masyarakat Indonesia Pemangkasan Dana Pendidikan

Bantentv.com- Belakangan ramai di media sosial #PeringatanDarurat. Hastag tersebut disinyalir sebagai bentuk kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap kebijakan pemerintah.

Peringatan Darurat berlambang Garuda Pancasila ini juga sebelumnya pernah ramai beberapa hari setelah 100 hari pemerintah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Kali ini, Peringatan Darurat hadir dengan warna merah setelah sebelumnya berwarna neon bagaikan pesan galat di perangkat komputer.

Seruan ini muncul semenjak Rabu 12 Februari 2025 malam dan Kamis 13 Februari 2025 siang. Seruan tersebut muncul sebagai penolakan masyarakat Indonesia terhadap pemangkasan dana pendidikan.

Informasi terkait rekonstruksi pemangkasan anggaran muncul dan sontak membuat sejumlah masyarakat kecewa akan hal tersebut.

Di media sosial X hastag tersebut menjadi trending topik dan sudah banyak cuitan, dari tulisan ini dibuat sudah ada 43,7 ribu postingan terkait hastag tersebut.

Adapun baru-baru ini, pemerintah melakukan pemangkasan dana sebesar Rp8,03 triliun menjadi Rp7,27 triliun untuk Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Keputusan tersebut telah tertuang dalam surat edaran Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025 tertanggal 24 Januari 2025 tentang Efisiensi Belanja K/L dalam Pelaksanaan APBN TA 2025.

Tak berhenti sampai situ saja, Presiden Prabowo bahkan memberikan lampu hijau terkait Efisiensi Belanja dan Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2025.

Sontak, hal inilah yang menjadi sorotan publik yang dinilai keputusan tersebut sangat tidak tepat karena mengorbankan anggaran yang seharusnya diserap ke dunia pendidikan.

Hal itu juga yang membuat hastag Peringatan Darurat muncul kembali, hastag tersebut seolah-olah sebagai peringatan kepada pemerintah karena sudah kelewatan membuat kebijakan yang membuat masyarakat jadi sengsara.

Warganet pun beramai-ramai mengunggah Peringatan Darurat yang berlatar warna merah, yang disertai dengan tangkapan layar terkait data rekonstruksi dana pendidikan yang telah dipangkas.

Hastag tersebut juga menyoroti salah satu program yang terancam ikut dipangkas yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah atau KIP-K.

Sontak, banyak warganet yang mengaku jika program KIP-K dipangkas dan dihapuskan, maka banyak mahasiswa yang putus kuliah.

Tak hanya itu, pada postingan hastag tersebut pun terdapat unggahan sejumlah video yang menampilkan poin-poin darurat liberalisasi swastanisasi komersialisasi pendidikan.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga