Bantentv.com – Guna mencegah penyakit PMK dan LSD pada hewan qurban, Distan Banten lakukan pengecekan ke lapak-lapak yang ada di Kota Serang. Adapun hewan yang dilakukan pengecekan tersebut meliputi hewan sapi dan juga domba. Pengecekan tersebut dilakukan pada hewan sapi dan domba di Lingkungan Sewor, Kelurahan Banjar Sari, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, Selasa, 27 Mei 2025.
Dalam kunjungannya Kepala Distan Banten Agus M Tauchid mengatakan, pengecekan yang dilakukan pihaknya membuktikan bahwa lapak yang ada di Kota Serang aman dari sisi higienisasi dan administrasi serta terbebas dari penyakit berbahaya seperti zoonosis baik itu antraks, PMK, maupun LSD, sehingga menurutnya sangat layak untuk dijadikan hewan qurban.
“Hari ini kami membuktikan bahwa lapak yang ada di Kota Serang kami pastikan bisa memenuhi syarat dari sisi higienisasi dan juga dari sisi aspek administrasi. Hewan di sini juga terbebas dari penyakit zoonosis yang berbahaya, bebas antraks, bebas brucellosis, bebas PMK, maupun cacar,” kata Agus disela-sela kunjungannya di salah satu lapak di Kota Serang.
Agus menambahkan, aktivitas lalu lintas hewan yang berasal dari luar Banten juga diperketat dengan pengawalan berlapis dan berjenjang. Selain itu, pihaknya juga didukung oleh hampir 600 tenaga dokter hewan dan paramedik untuk memastikan hewan yang ada di Banten aman untuk dijadikan qurban.
“Kita ketat sekali di lapangan, pengiriman dari daerah asal kami perketat masuk ke Banten, kami juga ucapkan terima kasih, sistem pengawalan secara berlapis dan berjenjang bisa dilaksanakan,” tambahnya.
Baca juga : Distan Banten Lepas Petugas Pemeriksaan Hewan Kurban
Sementara itu, pemilik lapak hewan qurban sapi dan domba, Romadon menjelaskan, permintaan hewan qurban khususnya sapi di tempatnya saat ini telah mencapai 100 ekor dan kemungkinan akan bertambah hingga menjelang Idul Adha nanti.
“Alhamdulillah untuk perhari ini, penjualan sapi kami hampir di 100 ekor terjual, dan Insya Allah masih mendatangkan lagi karena masih ada tren waktu 10 hari kedepan, kalau permintaannya masih tinggi kami terus mendatangkan, kebetulan sapi-sapi untuk kebutuhan di Banten kami datangkan dari luar Banten tepatnya di daerah Bantul D.I Yogyakarta,” ungkap Romadon.
Sementara untuk domba, ia mengaku saat ini telah mencapai 150 ekor. Ia optimis permintaan tersebut akan terus bertambah dan diprediksi bisa mencapai 200 hingga 250 ekor.
“Untuk domba perhari ini di kandang pribadi saya baru 150 ekor, biasanya kalau permintaan meningkat bisa tembus di 200 sampai 250 ekor,” jelasnya.
Romadon juga mengaku, lapak hewannya setiap tahun rutin dikunjungi oleh Distan baik Provinsi maupun Kota. Ia berharap, sinergitas antara pemerintah dengan petani lebih berkembang untuk kedepan Banten mempunyai lumbung ternaknya sendiri.
“Setiap tahunnya, lapak kami rutin didatangi oleh pihak Distan baik Provinsi maupun Kota, dan semoga kedepan sinergitasnya pemerintah dengan petani lebih berkembang lagi, agar supaya nanti harapan saya Banten menciptakan lumbung ternaknya sendiri,” tutupnya.
Diketahui, pada tahun ini pemeriksaan yang dilakukan Distan Banten tersebar di 7 hingga 8 titik di 5 Kabupaten/Kota dengan mengerahkan 150 tim yang dimulai dari tanggal 1 Mei hingga 4 Juni 2025 mendatang. Nantinya, lapak yang telah diperiksa dan dinyatakan aman akan ditempel stiker oleh pihak Dinas Pertanian Provinsi maupun Kabupaten/Kota.