Bantentv.com – Pemerintah melalui Kementerian Kebudayaan tengah menyusun ulang sejarah Indonesia dalam versi terbaru. Proses ini ditargetkan rampung pada Agustus 2025, bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 RI.
“Sebentar lagi selesainya, Agustus target kita,” kata Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, sebagaimana dilansir dari CNN Indonesia.
Fadli mengungkapkan bahwa sejarah Indonesia terakhir kali diterbitkan pada tahun 2012 dalam buku berjudul “Indonesia dalam Arus Sejarah”. Sebelumnya, pada era 1980-an, pemerintah menerbitkan buku “Sejarah Nasional Indonesia”.
Dengan berjalannya waktu dan berbagai dinamika yang terjadi, pembaruan materi sejarah dianggap penting untuk memberikan pemahaman yang lebih relevan bagi generasi saat ini.
Penulisan ulang ini akan melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Fadli menyatakan bahwa para akademisi tersebut dipilih karena memiliki kompetensi dan keahlian dalam bidang sejarah.
Baca juga: Kepatuhan Standar Pelayanan Pemkab Serang Raih Nilai Tertinggi
“Sekarang baru dalam proses, yang menuliskan ini para sejarawan. Tahun ini (diluncurkan) 80 tahun Indonesia merdeka.. Kami akan update dan menambah beberapa jilid tentu mendasarkan kepada buku-buku yang sudah ada. Kami melibatkan lebih dari 100 sejarawan dari semua perguruan tinggi, dari banyak perguruan tinggi, yang memang sejarawan, yang ahli di bidangnya untuk punya kompetensi menulis dan juga editing dalam buku itu,” jelasnya.
Menurut Fadli, versi terbaru ini akan dijadikan buku resmi sejarah Indonesia, dan akan digunakan sebagai acuan pembelajaran sejarah di sekolah.
Ia menambahkan bahwa dalam penulisan kali ini akan ada banyak pembaruan, termasuk temuan-temuan dari masa prasejarah hingga catatan sejarah pemerintahan terdahulu yang sebelumnya belum tercakup.
“Ya semua yang perlu di-update, kita update. Misalnya periode terakhir itu periode sebelum Pak SBY kalau nggak salah. Nanti tentu ditambahkan,” ungkapnya.
Langkah ini diambil agar sejarah Indonesia bisa disajikan secara utuh, ilmiah, dan aktual. Dengan demikian, generasi muda bisa memahami perjalanan bangsa secara lebih objektif dan lengkap.
Siti Anisatusshalihah