Bantentv.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Proyek ramah lingkungan tersebut direncanakan mulai konstruksi pada tahun 2026 dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada 2027.
Pembangunan PLTB ini langkah penting bagi Jawa Barat dalam mendukung transisi energi bersih sekaligus memperkuat ketahanan listrik nasional.
Lokasi yang dipilih proyek ini berada di Kecamatan Sedong, yang dinilai memiliki potensi angin stabil dan topografi perbukitan terbuka, sangat ideal untuk pembangkit listrik tenaga angin.
Baca juga : Arti di Balik Warna Tutup Botol Air Mineral yang Perlu Diketahui
PLTB ini akan menjadi pembangkit listrik tenaga bayu pertama di Pulau Jawa setelah Sidrap dan Jeneponto di Sulawesi Selatan, yang telah lebih dahulu memanfaatkan energi angin.
Namun bedanya PLTB yang akan dibangun di Kabupaten Cirebon ini menjadi PLTB terbesar di Indonesia.
Ditunjuknya Kabupaten Cirebon menjadi lokasi PLTB pertama di Pulau Jawa ini, Pemerintah Kabupaten Cirebon pun menyambut baik hal tersebut.
Dikutip detikjabar, Bupati Cirebon Imron, menyambut baik rencana tersebut. Ia menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung proyek yang dinilai sangat strategis ini.
“Pemerintah Kabupaten Cirebon mendukung penuh pembangunan PLTB ini. Ini bukan hanya tentang energi, tapi juga masa depan. Kami yakin proyek ini akan membawa manfaat besar, termasuk membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat,” tutur Bupati Imron.
Sementara itu, Direktur PT Cirebon Tenaga Bayu, Gery Julian mengungkapkan PLTB tersebut akan memiliki kapasitas 150 megawatt (MW) yang dihasilkan dari 20 menara turbin.
Seluruh energi yang dihasilkan nantinya akan masuk ke jaringan PLN dan disalurkan ke berbagai daerah guna memenuhi kebutuhan listrik nasional.
“Wilayah Kabupaten Cirebon dipilih karena memiliki potensi angin yang sangat menjanjikan. Ini bukan keputusan instan, karena kami telah melakukan penelitian selama dua tahun terakhir, termasuk memasang menara pengukur kecepatan angin di sejumlah titik,” ujarnya.
Diketahui pembangunan fisik turbin angin ditargetkan dimulai pada 2026 dan siap beroperasi pada 2027.