Bantentv.com – Seorang mahasiswa Fakultas Hukum bernama Argo Erico Achfandi, 19 tahun, meninggal dunia usai ditabrak pengendara mobil BMW di kawasan Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025.
Mahasiswa yang baru masuk pada tahun 2024 lalu itu dinyatakan meninggal di lokasi kejadian akibat luka serius di bagian kepala. Insiden tragis ini memicu respons besar dari berbagai pihak, termasuk keluarga besar UGM dan para warganet di berbagai platform media sosial.
Kronologi Kejadian
Berdasarkan keterangan kepolisian, peristiwa ini terjadi saat Argo tengah mengendarai motor Honda Vario dengan nomor polisi B 3373 PCG di Jalan Palagan, Kapanewon Ngaglik, Sleman.
Saat hendak melakukan putar balik di simpang tiga Dusun Sedan, dari arah yang sama muncul mobil BMW bernopol B 1442 NAC, yang melaju kencang dan tidak mampu menghindar, lalu seketika menabrak motor Argo.
Benturan keras membuat Argo terpental dan mengalami luka parah di kepala, sobekan di bibir atas, memar pada paha, serta luka lecet di bagian lengan. Ia meninggal di tempat.
Baca juga: 114 Mahasiswa UGM Mengabdi di Kabupaten Serang
Selain menabrak Argo, mobil BMW yang dikemudikan Christianto Pangarapenta Pengidahen Tarigan juga menghantam mobil Honda CR-V yang sedang terparkir di pinggir jalan.
Jenazah Argo sempat dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY sebelum akhirnya diberangkatkan ke rumah duka di Cilodong, Kota Depok, pada Sabtu siang.
Pelaku Sudah Ditetapkan Menjadi Tersangka
Polda DIY menetapkan pengemudi mobil BMW, Christianto Pangarapenta Pengidahen Tarigan, 21 tahun, sebagai tersangka. Ia diketahui merupakan mahasiswa UGM jurusan International Undergraduate Program di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Ihsan, menyatakan bahwa Christianto akan segera ditahan.
Respon Rekan dan Fakultas Hukum UGM
Tagar #JusticeforArgo mulai ramai digaungkan di media sosial, dan pada saat artikel ini dirilis sebanyak lebih dari 113 ribu post yang menyematkan #JusticeforArgo di dalamnya, terutama oleh teman-teman Argo yang merasa kasus ini harus dikawal.
Ada kekhawatiran publik setelah muncul isu bahwa ayah pelaku diduga memiliki jabatan tinggi di sebuah perusahaan besar dan tengah menyiapkan banyak kuasa hukum untuk menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan.
Senin malam, 26 Mei 2025, teman-teman Argo dan warga kampus lainnya menggelar doa bersama di depan patung dewi keadilan Fakultas Hukum UGM juga meletakkan ratusan tangkai bunga di kaki patung tersebut sebagai bentuk penghormatan dan belasungkawa bagi Argo untuk terakhir kali.
Sikap Resmi Fakultas Hukum
Pimpinan Fakultas Hukum UGM telah mengambil langkah sigap sejak insiden terjadi. Mereka membantu pengurusan jenazah dari rumah sakit ke rumah duka, serta mendatangi keluarga Argo secara langsung.
Pihak fakultas juga menyampaikan komitmen untuk mendampingi keluarga korban secara hukum, sekaligus mengawal jalannya proses hukum di kepolisian.
“Fakultas Hukum UGM juga akan terus melakukan komunikasi dengan pihak keluarga almarhum untuk kepentingan terbaik bagi korban dan keluarga,” demikian penutup pernyataan dari jajaran fakultas.
Siti Anisatusshalihah