Cilegon, Bantentv.com – Memasuki awal tahun 2024, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di kota Cilegon terus mengalami peningkatan.
Kepala Bidang Upaya Kesehatan Perorangan dan Masyarakat pada Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo menyebut peningkatan itu terjadi jika dibandingkan dengan tahun 2023.
“Di bulan Januari 2024 itu kasusnya ada 27 orang, jumlahnya meningkat jika dibandingkan dengan Januari 2023 yang hanya 15 orang,” ujarnya.
Dari jumlah itu, terbanyak ditemukan di Puskesmas Ciwandan lima orang, Purwakarta lima orang dan Jombang empat orang. Kemudian di Puskesmas Pulomerak dua orang, Citangkil 1 tiga orang, Citangkil 2 dua orang, Cibeber tiga orang, dan Gerogol tiga orang.
Febru mengatakan, meski ada peningkatan jumlah kasus, sejauh ini tidak ada korban meninggal akibat mengidap DBD. Dan peningkatan kasus DBD itu terjadi saat Kota Cilegon mulai memasuki musim penghujan.
“Karena musim hujan, air tergenang di mana-mana, di kaleng bekas, ban bekas dan penampungan yang lain,” jelasnya.
Pada prinsipnya, nyamuk aedes aegypti hidup di air bersih, dari mulai telur yang kemudian berubah menjadi larva biasanya memakan waktu sekitar 14 hari. Dan dengan adanya genangan air, bisa membuat nyamuk aedes aegypti berkembang biak.
Maka dari itu, untuk menghindari terkena DBD saat musim penghujan, masyarakat Kota Cilegon diimbau agar meningkatkan kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami imbau masyarakat agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN dengan 3M yaitu menguras, menutup dan mengubur,” ungkapnya.
Kemudian Febri juga mengimbau kepada petugas promosi kesehatan di seluruh Puskesmas, agar lebih mensosialisasikan lagi untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk.(aliyandra/red)