Serang, Bantentv.com – Kastara Research and Consulting merilis elektabilitas atau keterpilihan Pilkada Kabupaten Serang 2024, bakal calon Bupati Serang Andika Hazrumy masih unggul dibandingkan bakal calon Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah.
Hal ini terungkap dalam rilis yang dilakukan secara Virtual Publikasi “Survei Uji Popularitas dan Elektabitas Calon Bupati/Wakil Bupati Kabupaten Serang” Selasa 17 September 2024.
Menurut Direktur Kastara Research and Consulting Muhammad Haekal. Kastara Research and Consulting melakukan survei elektablitas calon kepala daerah di Pilkada Kabupaten Serang 2024. Survei ini tersebut dilaksanakan periode 21 – 25 Agustus 2024. Survei ini menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka.
“Hasil temuan dari survei ini menunjukkan bahwa masyarakat menginginkan figure Bupati yang jujur dan bersih dari korupsi sebanyak 22%. Sementara itu, hanya 15% masyarakat yang menginginkan figure bupati yang dekat dengan Masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut Haekal menjelaskan, faktor utama yang mempengaruhi pilihan masyarakat pada pilkada Kabupaten Serang 2024 ini adalah memperjuangkan kepentingan rakyat 24%. Sementara faktor pilihan keluarga hanya sebesar 12%, faktor paling mudah diingat 10%, faktor merakyat 5%, faktor pertemuan langsung dan faktor program sebesar 3%, faktor lainnya 1% dan ada 36% responden yang belum menjawab.
“Persepsi pemilih terhadap kualitas penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Serang baik sebesar 72% dan hanya 12% pemilih yang menganggap kualitas pemerintahan kabupaten Serang buruk,” katanya.
Terkait popularitas calon Bupati Serang, Andika Hazrumy memiliki popularitas tertinggi dengan perolehan sebesar 48%, sementara Ratu Rachmatu Zakiyah sebesar 19%. Ada 28% pemilih yang belum mengenal nama calon tersebut.
“Terakhir, survei ini menemukan bahwa elektabilitas calon Bupati Serang masi kompetitif. Dimana elektabilitas Andika Hazrumy menjadi yang tertinggi dengan angka 36%. Sementara itu, elektabilitas Ratu Rachmatul Zakiyah 13%. Kondisi ini ada kemungkinan berubah karena ada 51% responden yang tidak memberikan jawab dan mengingat pemungutan suara masih dilakukan dua bulan lagi,” jelasnya. (imron/red)