Cilegon, Bantentv.com – Sebuah mushaf Al Qur’an berukuran 1,6×1,2 meter tersimpan rapi di sebuah lemari khusus di salah satu rumah warga di Cilegon. Salah satu anak dari penulis Al Qur’an raksasa, Ayi Afifudin mengatakan Al Qur’an yang berukuran tak biasa ini sengaja disimpan di rumah pribadi. Hal ini lantaran untuk menghindari tangan-tangan jahil yang dapat merusak bentuk dan kondisi Al Qur’an tersebut.
Al Qur’an raksasa dengan berat kurang lebih 100 kg tersebut ditulis langsung oleh ulama dan santrinya pada tahun 1990-1991 pada sebuah kertas tradisional yang disebut ‘daluang’. Al Qur’an tersebut ditulis dengan menggunakan tinta khusus sehingga bebas dari serangan serangga.
“Semasa pembuatan Al Qur’an, penulis yang merupakan ayah saya yakni almarhum Kiayi Haji Ahmad Basharudin pimpinan pondok pesantren itu sudah menyelesaikan tiga mushaf yang kini berada di beberapa daerah di Banten dan Jawa Barat,” ungkap Ayi.
Al Qur’an ini juga jarang dikeluarkan lantaran kondisinya yang berat sehingga butuh delapan orang untuk membawa kitab suci ini keluar dari tempat penyimpanannya.(aliyandra/red)
