Serang, Bantentv.com – Data per 2 November 2022 lalu, 14 anak di Banten meninggal dunia akibat gagal ginjal akut. Komisi V DPRD Banten meminta agar Pemprov Banten hadir untuk menangani kasus tersebut, kemudian menindak tegas perusahaan dan apotek yang masih menjual obat yang telah dilarang.
Anggota Komisi V DPRD Banten, Heri Handoko meminta negara dan Pemprov hadir untuk mengatasi penyakit tersebut. Dinkes diminta terus berkoordinasi dengan pihak terkait terutama BPOM agar jangan sampai ada peredaran obat-obatan yang sudah dilarang.
Kemudian dengan ditemukannya salah satu perusahaan farmasi yang diduga membuat obat sirop penyebab gagal ginjal akut tersebut di Kabupaten Serang, Heri meminta agar ditindak tegas.
“Perusahaan farmasi yang diduga memproduksi obat sirop terlarang harus ditindak tegas,” ujar Heri Handoko.
Menanggapi hal tersebut, Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan Pemprov Banten secara responsif menyikapi kasus gagal ginjal. Pihaknya juga telah mengajukan permintaan obat ke pemerintah pusat bahkan Pemprov juga siap jika harus membeli untuk mendatangkan obat tersebut.
“Pemprov juga telah menyiapkan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk pengobatan para korban gagal ginjal tersebut,” ungkap Al Mutabar.
Komisi V DPRD Banten akan memanggil Dinkes Provinsi Banten dan pihak-pihak terkait untuk mencari solusi menangani kasus gagal ginjal tersebut. (hen/red)
14 Anak Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Pemprov Banten Ajukan Obat ke Pusat
