Selasa, April 29, 2025

Dihadiri Prabowo, Ratusan Ribu Jemaah Padati Shalat Idulfitri 1446 H di Istiqlal

Bantentv.com – Shalat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriyah tingkat kenegaraan berlangsung di Masjid Istiqlal Jakarta, Senin 31 Maret 2025.

Melansir dari laman kemenag, Shalat Idulfitri 1446 H di Masjid Istiqlal ini dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, turut hadir Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Menteri Agama Nasaruddin Umar, jajaran menteri Kabinet Merah Putih, duta besar negara sahabat.

Jemaah sudah memadati area masjid sejak pukul 04.00 WIB. Jumlah jemaah yang hadir diperkirakan lebih dari 150.000 orang.

Hal tersebut tampak dari setiap lantai dalam masjid yang terisi penuh, serta terdapat ribuan jemaah yang menggelar sajadah di area luar masjid pada saat Shalat berlangsung.

Baca juga: Bupati Serang Ajak Warga Pertahankan Semangat Ramadan Sepanjang Tahun

Tidak hanya area parkir istiqlal, bahkan area parkir Katedral nampak penuh dengan kendaraan para jemaah.

Shalat Idulfitri yang dimulai pukul 07.00 WIB dan selesai pukul 07.45 WIB. Rangkaian ibadah dipimpin oleh Salim Ghazali sebagai Imam I, Ahmad Husni Ismail sebagai Imam II, Ilham Mahmuddin sebagai Bilal I, dan Abdullah Sengkang sebagai Bilal II.

Sedangkan Khotbah Idulfitri disampaikan oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie dengan tema “Merawat Kemabruran Puasa”.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ahmad Tholabi Kharlie, dalam khutbahnya, menekankan bahwa puasa Ramadan tidak hanya membentuk individu yang lebih baik tetapi juga menciptakan tatanan sosial yang lebih maslahat.

“Puasa melahirkan pribadi-pribadi yang menghargai proses penempaan serta membentuk kelompok masyarakat dan negara menjadi lebih baik,” ungkapnya.

Tholabi menyoroti pentingnya mempertahankan kedermawanan di bulan Ramadan yang tercermin dalam zakat, infak, dan sedekah sebagai instrumen afirmatif dalam menegakkan keadilan sosial.

“Hal ini terlihat dari amaliah Ramadan seperti zakat, infak, sedekah, serta praktik kedermawanan lainnya,” katanya.

Ia menambahkan, sikap kedermawanan menjadi instrumen afirmatif yang berdampak nyata dalam aspek sosial, ekonomi, dan penegakan prinsip keadilan.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga