Bantentv.com – Puasa Ramadan selama sebulan penuh hukumnya wajib bagi umat muslim yang sudah baligh atau dewasa. Dalam artian, wajib bagi remaja perempuan yang sudah haid, dan wajib bagi laki-laki yang sudah mengalami akil baligh.
Lalu bagaimana hukumnya puasa Ramadan untuk anak-anak? Tentu saja boleh meski belum diwajibkan. Puasa Ramadan bagi anak-anak sedini mungkin penting untuk diajarkan karena akan menumbuhkan rasa kebiasaan di kala dewasa nanti.
Inilah pentingnya peran orang tua untuk mengenalkan ibadah puasa pada anak mulai usia dini atau sekolah dasar. Hal ini bermanfaat agar anak terpacu untuk menjalankan ibasah sedini mungkin dan membiasakan diri berpuasa.
Namun, mengajarkan puasa pada anak juga memiliki tantangan tersendiri mengingat usia anak yang masih dini memiliki fisik dan tingkat kemampuan yang berbeda dengan orang dewasa dalam hal menahan makan dan minum.
Lalu, hal apa saja yang harus kita persiapkan dan bagaimana caranya agar anak mulai berpuasa? Simak berikut ini:
- Kenalkan makna dan konsep puasa Ramadan sedini mungkin
Untuk mengenalkan puasa pada anak, kita bisa memulainya dari mengapa puasa itu menjadi salah satu ibadah wajib bagi umat Islam? Ya, kenalkanlah terlebih dahulu Rukun Islam bagi anak-anak yang harus diketahui. Dimana puasa juga termasuk rukun Islam yang harus dijalankan oleh Umat Muslim.
Meski wajib bagi dewasa, namun anak-anak juga bisa melatih diri untuk berpuasa.
Tak lupa, ajarkan pula bagaimana konsep puasa itu dijalankan. Misalnya, puasa adalah ibadah untuk menahan lapar dan haus, dimana di sekitar kita juga banyak orang yang masih merasa kelaparan. Maka untuk mengetahui rasa lapar dan menumbuhkan rasa syukur bisa dengan salah satunya berpuasa. Lalu, jangan lupa ajarkan pula bahwa puasa itu dimulai dari terbitnya fajar sampai tenggelamnya matahari.
- Ajarkan puasa sesuai dengan usia anak
Kemampuan anak berpuasa sanat bervariasi, bahkan usia yang sama, belum tentu memiliki kemampuan berpuasa yang sama. Maka dampingi dengan penuh saat anak berpuasa. Bisa dimulai dari terbit fajar, hingga waktu siang hari. Namun perlu dicatat, jika batal di siang hari, tetap ajarkan bahwa puasa sang anak sudah batal.
Lalu keesokan harinya, ulang kembali dengan durasi waktu batal lebih lama. Kembali ajarkan bahwa jika berbuka puasa bukan pada waktunya, maka tidak terhitung puasa satu hari full. Ingat jangan memaksakan kemampuan anak agar berbuka di waktu magrib, dampingi terus. Jika terlihat anak tidak mampu, segeralah batalkan puasa.
- Siapkan makanan dengan nutrisi berimbang untuk sahur dan buka puasa
Puasa Ramadan hanya boleh makan dan minum saat setelah tenggelamnya matahari atau magrib hingga jelang terbitnya fajar atau jelang subuh hari. Maka di saat berbuka puasa dan sahur, orang tua harus menyiapkan makanan yang bergizi, bernutrisi dan seimbang agar saat anak menjalankan puasa bisa berjalan dnen
Saat berbuka, ajarkan pada untuk tidak langsung menyantap air dingin atau es, namun serukan agar anak berbuka dengan air putih, lalu bisa disusul dengan kurma. Dimana kurma juga dianjurkan seperti sunah Nabi “Berbukalah dengan yang manis,”
Selain itu, beri makanan pada anak dengan protein, karbohidrat, serta kandungan sayur-mayur dan buah yang cukup agar imunitas anak juga tetap terjaga. Begitu pula saat sahur, berilah makanan yang seimbang. Jangan berikan makanan pedas dan aroma menyengat pada anak. Atau juga tidak memberikan makanan yang cepat saji dan makanan olahan yang sulit cerna.
- Beri apresiasi pada anak
Saat anak sudah mulai menjalankan ibadah puasa, berilah pujian pada anak. Atau bisa pula beri apresiasi pada anak, misalnya jangan pelit untuk memberikan hadiah-hadiah dan menuruti keinginan anak. Beri hadiah yang disukai anak, atau juga bisa tanyakan apa keinginannya saat ini.
Apresiasi itu penting bagi anak, karena dengan apresiasi bisa kembali menumbuhkan rasa percaya diri anak. Selain itu juga bisa menumbuhkan rasa semangat untuk mencapai tujuan berikutnya.
- Ajarkan ibadah sosial di bulan Ramadan
Selain mengajarkan puasa Ramadan, di bulan baik ini juga penting untuk mengajarkan ibadah sosial pada anak. Mengapa demikian? Agar anak mulai tumbuh rasa kepeduliannya terhadap sesama sedini mungkin. Tak dipungkiri ibadah puasa, selain juga ibadah untuk diri sendiri melainkan juga ibadah untuk melatih diri bagaimana merasakan orang lain yang tengah kelaparan. Maka rasa peduli ini bisa muncul pada anak. Di bulan baik ini beri contoh pada mereka bagaimana berbagi terhadap sesama, misal dengan menyisihkan sebagian uang jajan anak untuk orang lain.
Nah itulah beberapa hal atau cara yang bisa kita siapkan dan lakukan untuk melatih anak berpuasa Ramadan. Semoga artikel ini bermanfaat ya, dan anak kita bisa mulai berpuasa sejak dini.
Editor: Lilik HN