Kamis, Maret 20, 2025

Asal Usul Mudik: Makna dan Sejarah Perkembangannya

Bantentv.com – Mudik merupakan tradisi tahunan yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia, terutama menjelang Hari Raya Idulfitri. Jutaan orang dari kota-kota besar kembali ke kampung halaman untuk merayakan Hari Raya bersama keluarga tercinta.

Namun, apakah kamu tau? bagaimana asal-usul mudik dan bagaimana tradisi ini berkembang dari masa ke masa?

Makna Mudik
Secara etimologi, kata “mudik” berasal dari bahasa Jawa, yaitu “mulih dhisik” yang berarti “pulang dulu”.

Pendapat lainnya menyebutkan mudik berasal dari kata “udik” berasal dari bahasa Melayu, yang berarti “hulu” atau “ujung”. Dalam konteks masyarakat Melayu yang tinggal di sepanjang sungai, “mudik” memiliki arti perjalanan dari hilir ke hulu sungai, atau bermakna perjalanan kembali ke kampung halaman mereka.

Mudik tidak hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam mempererat tali silaturahmi, mengenang akar budaya, serta memperkuat identitas keluarga.

Sejarah Perkembangan Mudik
Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah sejarah perkembangan mudik di Indonesia.

Era Kerajaan dan Kolonial
Tradisi pulang ke kampung halaman sudah ada sejak zaman kerajaan di Nusantara. Para perantau yang bekerja di pusat kerajaan akan kembali ke desa mereka pada waktu-waktu tertentu untuk berkumpul dengan keluarga. Pada masa kolonial, fenomena ini semakin terlihat, terutama karena kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang menarik banyak tenaga kerja ke kota-kota besar seperti Jakarta (dulu: Batavia), Bandung, Semarang, dan Surabaya. Para pekerja ini biasanya kembali ke kampung halaman saat ada kesempatan libur panjang.

Era Orde Baru
Pada masa pemerintahan Orde Baru, fenomena mudik semakin berkembang seiring dengan urbanisasi besar-besaran. Kota-kota besar menjadi pusat industri dan ekonomi, menarik banyak tenaga kerja dari desa. Namun, menjelang hari raya, mereka kembali ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri. Pada tahun 1960-an hingga 1970-an, tradisi mudik semakin diakui dan mulai mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Infrastruktur transportasi mulai ditingkatkan untuk mendukung arus mudik yang semakin besar. Pemerintah saat itu mulai menyediakan layanan seperti program mudik gratis dan kebijakan libur nasional yang mendukung tradisi ini.

Era Modern
Saat ini, mudik telah menjadi bagian dari budaya Indonesia yang mendapatkan perhatian khusus dan diantisipasi setiap tahunnya. Perkembangan teknologi dan transportasi membuat perjalanan mudik lebih mudah dan efisien. Pemerintah terus berupaya memperbaiki sarana dan prasarana seperti jalan tol, layanan transportasi umum, serta kebijakan pengaturan arus mudik untuk mengurangi kemacetan. Selain itu, dengan kemajuan digital, pemudik kini dapat menggunakan aplikasi untuk memantau kondisi lalu lintas dan membeli tiket transportasi secara online.

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga