Serang, Bantentv.com – Berburu takjil jelang berbuka puasa di bulan Ramadan sudah menjadi tradisi masyarakat muslim pada umumnya.
Kebiasaan berburu takjil ini rupanya juga membuat sudut-sudut kota banyak berdiri bazar Ramadan atau aneka jajanan takjil.
Seperti di halaman mesjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang yang setiap tahunnya tidak pernah surut banyak warga berburu takjil di sini. Karena setiap tahunnya juga, di halaman Masjid Agung Ats-Tsauroh Kota Serang selalu berdiri Bazar Ramadan yang diisi aneka jajanan takjil untuk berbuka puasa.
Masyarakat di Kota Serang pun hampir setiap sore memadati kawasan ini. Selain karena jajanan takjil berjejer rapi, juga karena pilihan takjil beragam.
Makanan khas tradisional di berbagai daerah di Banten juga dapat kita temukan di bazar ini. Mulai dari jajanan yang ringan hingga menu berat atau lauk pauk.
Sebut saja, ketan bintul, cecuer, gipang, cucur, hingga makanan kekinian kebab, dan lain sebagainya bisa kita pilih di bazar ini.
Pengunjungnya tentu dari Kota Serang maupun luar Kota Serang, jika dihitung mungkin bisa mencapai ratusan bahkan mendekati ribuan, terlebih saat akhir pekan banyak warga yang sengaja datang kemari untuk membeli jajanan takjil hingga berbuka puasa di pelataran masjid.
Warga Padati Pelataran Masjid Ats-Tsauroh Kota Serang untuk Berbuka Puasa
Keunikan lainnya yang bisa kita temukan di area masjid agung ini adalah kumpulan warga yang bersiap menanti waktu berbuka puasa di pelataran atau teras masjid Agung Ats-Tsauroh.
Saat warga sudah berburu takjil, mereka duduk di serambi masjid sembari menantikan azan magrib. Fenomena ini memang unik dan hanya terjadi di bulan Ramadan.
Pelataran masjid menjadi penuh bahkan sesak karena warga bejibun memadatinya. Namun ini tidak menyurutkan warga untuk tetap menanti waktu berbuka puasa di pelataran masjid.
Bagi yang belum pernah berbuka puasa di pelataran masjid Agung Ats-Tsauroh tak ada salahnya mencoba jelang magrib kemari. Selain karena ramai, juga kita bisa merasakan persatuan antar sesama muslim yang tidak saling mengenal, namun berada dalam tempat yang sama, hingga seperti berbaur menjadi saudara.
Editor: Lilik HN
