Bantentv.com – Fenomena penggunaan rokok elektrik saat ini tengah menjadi tren bagi kalangan masyarakat Indonesia. Hal ini di tandai dengan banyaknya pengguna rokok elektrik yang mudah dijumpai terutama di perkotaan.
Rokok elektrik atau sering disebut sebagai vape adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk menghirup uap dari cairan khusus (e-liquid atau ej). Berbeda dengan rokok tradisional yang membakar rokok, rokok listrik bekerja dengan memanaskan cairan sampai menguap. Cairan Vape (E-Liquid), E-liquid biasanya mengandung campuran propilen glikol (PG), gliserin sayur (VG), nikotin (opsional), dan perasa. Ada juga e-liquid tanpa nikotin yang hanya mengandung PG, VG, dan perasa.
Dalam rangkuman yang ditulis oleh Dokter Spesialis Paru-Sub Onkologi Toraks RS Sariasih Serang Banten, dr. Tri Agus Yuarsa, memaparkan perihal jenis rokok elektrik hingga efeknya bagi kesehatan tubuh terutama di bulan Ramadan ini.
Jenis Rokok Elektrik:
- Cigalike, mirip dengan rokok tembakau, biasanya sekali
- Vape Pen, bentuknya seperti pena dengan baterai yang dapat diisi
- Pod System, lebih kecil dan simpel, populer di kalangan
- Mod Vape, berukuran lebih besar dengan fitur yang bisa
Kelebihan dan Kekurangan Rokok Elektrik:
Kelebihan:
- Tidak menghasilkan asap tembakau, hanya
- Bau yang dihasilkan lebih ringan dibanding rokok
- Bisa memilih kadar nikotin atau tanpa
Kekurangan:
- Masih mengandung zat adiktif (nikotin) jika digunakan dengan e-liquid berkandungan nikotin.
- Belum ada penelitian jangka panjang mengenai
- Beberapa produk ilegal atau palsu dapat berbahaya bagi
Meskipun sering disebut sebagai alternatif yang lebih aman daripada rokok biasa, rokok elektrik tetap memiliki risiko kesehatan, terutama jika digunakan dalam jangka panjang atau dengan cairan yang mengandung bahan berbahaya.
Apa hubungan antara rokok elektrik dan kesehatan tubuh kita di saat menjalankan puasa?
Saat menjalankan puasa, penggunaan rokok elektrik (vape) dapat berdampak pada kesehatan tubuh dan juga berpengaruh terhadap ibadah puasa itu sendiri.
Berikut beberapa hubungan antara rokok elektrik dan kesehatan saat berpuasa:
- Dari segi agama apakah vape membatalkan puasa atau tidak?
Dari segi hukum Islam, mayoritas ulama sepakat bahwa vape membatalkan puasa karena:
- Uap yang dihirup memiliki zat yang masuk ke dalam
- Mengandung nikotin  atau   zat   lain   yang   memberikan efek layaknya makanan/minuman.
- Disamakan dengan merokok yang sudah jelas membatalkan puasa menurut mayoritas ulama.
- Dampak kesehatan saat puasa
Dari segi kesehatan, mengisap rokok elektrik selama bulan puasa, terutama setelah berbuka, bisa memberikan dampak seperti:
- Kekurangan cairan (Dehidrasi)
- Vape mengandung propilen glikol (PG) dan gliserin sayur (VG) yang dapat menyerap kelembapan dalam tubuh.
- Saat puasa, tubuh sudah kekurangan cairan, dan penggunaan vape setelah berbuka bisa memperparah dehidrasi.
- Iritasi pada tenggorokkan dan batuk
- PG dalam e-liquid dapat menyebabkan tenggorokan kering dan iritasi, yang membuat batuk lebih sering terjadi.
- Berpuasa sudah membuat tenggorokan lebih sensitif karena tidak ada asupan cairan selama berjam-jam.
- Gangguan saluran pernapasan
- Penggunaan vape bisa menyebabkan sesak napas atau dada terasa berat, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah paru-paru.
- Saat puasa, tubuh lebih rentan terhadap perubahan drastis, termasuk efek dari zat kimia dalam rokok elektrik.
- Pusing dan rasa lemas
- Jika menggunakan e-liquid yang mengandung nikotin, tubuh bisa mengalami withdrawal (gejala putus nikotin) selama puasa, menyebabkan pusing, lemas, atau perubahan suasana hati.
- Setelah berbuka, nikotin yang masuk dengan cepat bisa membuat tekanan darah naik, menyebabkan pusing atau mual.
Maka kesimpulannya yakni secara agama, rokok elektrik membatalkan puasa seperti halnya rokok biasa. Kemudian secara kesehatan, vape dapat memperparah dehidrasi, mengiritasi tenggorokan, dan memicu masalah pernapasan, terutama setelah berbuka.