Cilegon, Bantentv.com – Sekelompok warga di Kota Cilegon, mengubah sampah pelastik hasil rumah tangga yang biasanya mencemari lingkungan menjadi sofa ecobrick bernilai ekonomi tinggi. Pembuatan tempat duduk estetik inipun turut melibatkan para pemuda yang belum memiliki kegiatan, serta ibu-ibu rumah tangga yang mendapatkan keuntungan dari limbah pelastik yang di jual ke tempat tersebut.
Setiap hari ibu-ibu rumah tangga di Komplek Perumahan Taman Raya Cilegon, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, menyetorkan sampah pelastik berupa kresek dan botol bekas air mineral dari rumah mereka untuk diolah menjadi barang-barang istimewa yang bernilai ekonomi tinggi.
Limbah pelastik yang sudah dipilah dan dibersihkan itu, kemudian di potong serta dimasukan ke dalam botol bekas air mineral sebagai bahan untuk membuat sofa ecobrick. Pembuatan kursi yang memiliki nilai seni modern tersebut, turut melibatkan para pemuda setempat yang belum memiliki kegiatan ataupun pekerjaan tetap.
Ketua Posyantek Sembilan, Toni Firmansyah menjelaskan, ide produksi sofa ecobrick ini muncul karena keresahan masyarakat akan pencemaran lingkungan oleh sampah pelastik. Sehingga kelompok warga ini berupaya mencari solusi memanfaatkan sampah tersebut menjadi barang bernilai ekonomi tinggi.
“Alhamdulillah dalam perkembangannya sampai saat ini permintaan masyarakat terhadap kursi ecobrick ini ada tren kenaikan. Kebetulan kemarin sekitar 30 pcs, harga persatuannya sekitar Rp150.000, jadi kalo untuk itungan modal ya sekitar Rp100.000 an lah kami ada kelebihan Rp50.000 dari satu sofa,”kata Toni Firmansyah Ketua Posyantek Sembilan.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan sofa juga cukup mudah didapat, pasalnya kelompok warga ini memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk mengumpulkan sampah pelastik yang ditukar dengan rupiah per tiga bulan sekali.
Salah satu ibu rumah tangga, Nila mengaku, bahwa karya yang dihasilkan bisa diterima di pasaran hingga laku keras dan banyak pesanan. Sofa estetik yang dibuat dari limbah inipun biasanya di jual seharga Rp150.000 rupiah melalui jejaring media sosial dan mampu meraup keuntungan jutaan rupiah per bulannya.
“Karena kan ini sampah-sampah ini akan jadi masalah kalo kita buang gitu kan. Kebetulan ini banyak pemuda-pemuda yang berinovasi dari sampah ini menjadi barang-barang yang produktif gitu,”ujar Nila ibu rumah tangga.
Pemanfaatan sampah pelastik limbah rumah tangga inipun, diharapkan dapat memantik semangat warga lainnya untuk menjaga lingkungan dengan cara-cara yang menguntungkan secara ekonomi maupun yang lainnya. Apalagi, sampah pelastik menjadi masalah utama di setiap daerah yang harus diberantas. (aliyandra/red)