Jumat, Desember 5, 2025
BerandaBeritaNasionalBNPB: 836 Korban Jiwa Banjir Bandang Sumatra, 509 Warga Masih Hilang

BNPB: 836 Korban Jiwa Banjir Bandang Sumatra, 509 Warga Masih Hilang

Saluran WhatsApp

Bantentv.com – Jumlah korban jiwa akibat banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Sumatra kembali meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan total korban meninggal dunia kini mencapai 836 jiwa. Informasi ini berdasarkan pembaruan data pada Jumat, 5 Desember 2025.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan bahwa angka tersebut berasal dari tiga wilayah terdampak terbesar. Wilayah tersebut adalah Aceh, Sumatra Utara (Sumut), dan Sumatra Barat (Sumbar).

“Saya laporkan bahwa hingga Kamis sore ini jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 836 jiwa,” ungkapnya dalam konferensi pers.

Rinciannya, Aceh mencatat 325 korban meninggal, Sumut 311 korban, dan Sumbar 200 korban.

BNPB menyebut bahwa jumlah ini berpotensi bertambah. Hal ini terjadi karena operasi pencarian oleh tim SAR masih berlangsung di sejumlah titik yang sulit dijangkau.

Selain korban meninggal, BNPB juga mencatat 509 orang masih dinyatakan hilang. Sementara jumlah penyintas yang mengungsi mencapai 817 ribu orang yang tersebar di berbagai lokasi penampungan di tiga provinsi tersebut.

Peta sebaran wilayah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra. (Foto: BNPB)
Peta sebaran wilayah terdampak bencana banjir bandang dan longsor di Sumatra. (Foto: BNPB)

Di sisi lain, tingginya jumlah pengungsi banjir bandang Sumatra, masalah kesehatan mulai mencuat dalam sepekan terakhir.

Berbagai keluhan medis bermunculan seiring memburuknya kondisi lingkungan, kepadatan pengungsian, dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan.

Keluhan terbanyak meliputi demam 131 kasus, hipertensi 103 kasus, infeksi kulit 79 kasus, dan alergi 54 kasus.

Selain itu, Puskris Kemenkes juga mencatat munculnya gejala penyakit lain. Di antaranya flu 43 kasus, nyeri otot 34 kasus, sakit kepala 32 kasus, vertigo 30 kasus, serta asam lambung 28 kasus.

Lonjakan penyakit ini menjadi perhatian serius. Terutama mengingat jumlah pengungsi yang sangat besar dan potensi penularan yang lebih cepat di lingkungan padat.

Editor AF Setiawan
TERKAIT
- Advertisment -