Kamis, Maret 20, 2025

Kantor Bahasa Provinsi Banten Telah Merevitalisasi 3 Bahasa Daerah

Serang, Bantentv.com – Kantor Bahasa Provinsi Banten sebagai Kantor Bahasa yang bertugas melaksanakan pelindungan dan pemasyarakatan bahasa dan sastra Indonesia di wilayah Provinsi Banten. Bahasa ini pun mencakup bahasa daerah di dalamnya.

Bahasa daerah sendiri merupakan bagian penting dari kekayaan budaya di sebuah wilayah dan sangat penting untuk mempertahankan warisan, prinsip, dan identitas budaya sebuah masyarakat. Maka Kantor Bahasa Provinsi Banten telah melakukan revitalisasi terhadap sejumlah bahasa daerah di Banten.

Dituturkan Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa Provinsi Banten, Nur Seha, terkait bahasa daerah, Kantor Bahasa Provinsi Banten sudah melakukan kajian sebelumnya terhadap sejumlah bahasa daerah. Di Banten sendiri terdapat 5 bahasa daerah antara lain, Jawa Banten, Sunda Banten, Betawi, Cina Benteng, dan Lampung Cikoneng.

Tiga bahasa di antaranya, yakni Jawa Banten, Sunda Banten dan Betawi dialeg Banten telah dilakukan revitalisasi dengan mengadakan sejumlah kegiatan dan event, seperti pada tahun 2024 lalu dengan menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu.

“Bahasa daerah sudah kita lakukan revitalisasi pada tahun 2024 lalu dengan mengadakan Festival Tunas Bahasa Ibu,” ujar Widyabasa Ahli Muda Kantor Bahasa Provinsi Banten, Nur Seha.

Dikatakan Nur Seha, jumlah penutur dari kelima bahasa daerah di Banten tersebut yang paling banyak yakni bahasa Sunda Banten, kemudian di urutan kedua bahasa Jawa Banten yang sebagian besar penuturnya di wilayah Kota dan Kabupaten Serang, Cilegon, serta juga masih ditemukan di Pandeglang dan di Lebak.

“Yang paling banyak penuturnya itu bahasa Sunda Banten, lalu Jawa Banten,” ungkap Nur Seha.

Sejak tahun 2010 Kantor Bahasa Provinsi Banten berdiri banyak upaya yang telah dilakukan untuk mempromosikan dan melestarikan budaya melalui bahasa daerah.

Menurut Nur Seha, pihaknya pernah melakukan kajian dengan mengambil data di daerah Cangkore di Pandeglang, “di sana (Cangkore Pandeglang) ditemukan penutur bahasa Jawa Banten, dan kita bandingkan dengan bahasa Indramayu ternyata 99 persen berasal dari Indramayu,” ungkap Nur Seha.

Untuk itu selain berbasis kajian, Kantor Bahasa Provinsi Banten juga melakukan revitalisasi bahasa daerah dengan bentuk lomba-lomba dan edukasi lainnya. (Lilik HN/red)

Tinggalkan Balasan

Terkait

Baca Juga