Rabu, Februari 12, 2025
BerandaBeritaHarga Porang Anjlok, Petani Siasati Olah Porang Jadi Keripik

Harga Porang Anjlok, Petani Siasati Olah Porang Jadi Keripik

Serang, Bantentv.com – Petani umbi porang di Gunungsari, Kabupaten Serang mengeluhkan anjloknya harga umbi porang. Turunnya harga porang tersebut imbas dari ekspor porang diberhentikan sementara waktu yang berdampak pada pabrik-pabrik pengolahan porang tidak menerima porang dari para petani.

Pada tahun 2019 hingga 2021 porang menjadi primadona dan diburu para petani dari Sabang sampai Merauke untuk dikembangkan. Begitu pula di Gunungsari, Kabupaten Serang, para petani berlomba-lomba menanam tanaman yang dikenal dengan tire tersebut. Namun panen porang tahun ini petani mulai merasakan dampak yang luar biasa akibat harga umbi porang yang menurun drastis.

Di tahun 2020 harga porang berbentuk umbi kisaran Rp14.000 perkilogram, tahun 2022 harga porang berbentuk umbi berkisar Rp2.800 perkilogram. Hal ini membuat resah petani porang di Gunungsari.

Keresahan yang dialami petani dikarenakan usia porang yang sudah waktunya untuk dipanen 2 sampai 3 tahun adalah waktu yang baik untuk panen. Jika lebih, petani khawatir akan mendapatkan hasil panen yang tidak maksimal, akan terjadi pembusukan dan pergantian umbi lama ke umbi baru yang merupakan salah satu dampak dari telat panen.

Endang, selaku petani porang asal Kampung Bojong Kelapa, Desa Kadu Agung, Kecamatan Gunungsari mengatakan turunnya harga porang diakibatkan ekspor porang diberhentikan sementara waktu yang berdampak pada pabrik-pabrik pengolahan porang tidak menerima porang dari para petani.

Menyikapi turunnya harga porang petani menyiasati dengan melakukan pembuatan chips atau keripik dari umbi yang telah dipanen. Keripik tersebut bisa disimpan dengan waktu yang lama hingga tujuh bulan.

“Ya pintar-pintar petani aja biar gak merugi,” ujar Endang.

“Kita siasati dengan membuat chips dari porang ini, karena chips bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama hingga 7 bulan,” lanjut Endang.

Proses pembuatan chips porang tidaklah mudah. Dimulai dengan pembersihan terhadap tanah yang menempel di porang,  dengan melakukan penyikatan terhadap umbi porang. Setelah itu porang disortir, dipilihnya umbi porang yang tidak membusuk untuk dilakukan penyerutan tipis berukuran 1 cm lalu dijemur dan untuk porang  yang telah kering harus kurang dari 5% kadar airnya.

Dengan siasat membuat keripik tersebut diharapkan petani porang tidak merugi lantaran chips porang bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama hingga 7 bulan. (wawan/red)

TERKAIT

Tinggalkan Balasan

FESTIVAL RAMADAN 2025

DIBAGIKAN

KOMENTAR