Bantentv.com – Antisipasi lonjakan angkutan penyeberangan lebaran 2025, ASDP memastikan kesiapan operasional dengan total 68 unit dermaga dan mengerahkan 203 unit kapal dari ASDP maupun non ASDP.
ASDP memprediksi jumlah penumpang mencapai 4,56 juta orang dan kendaraan 1,13 juta unit, atau meningkat 10 persen dari realisasi tahun lalu.
Pada Angkutan Lebaran 2025, ASDP mencatat ada sembilan lintasan utama yang masuk dalam pantauan nasional, yakni Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, Jangkar–Lembar, Padangbai–Lembar, Kayangan–Pototano, Tanjung Api-Api–Tanjung Kelian, Ajibata–Ambarita, Penajam–Kariangau, dan Bajoe–Kolaka.
Sebagai antisipasi, ASDP juga menyiapkan layanan di pelabuhan perbantuan, yakni Ciwandan–Wika Beton dan Bojonegara–Muara Pilu, guna mengurangi kepadatan di lintasan utama.
sebagaimana dilansir dari laman asdp, 13 Maret 2025, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi menyeluruh dengan seluruh pemangku kepentingan, sebagai antisipasi dan memastikan kesiapan operasional di berbagai pelabuhan.
“Kami telah menyiapkan skema operasional yang lebih efisien, termasuk pengoptimalan pelabuhan alternatif seperti Ciwandan, Bojonegara, dan Indah Kiat, guna memastikan distribusi arus kendaraan lebih merata dan antisipasi penumpukan di Merak dan Bakauheni,” jelasnya.
Baca juga: Pelindo 2 Banten Siap Hadapi Lonjakan Mudik
Seiring dengan perayaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 29 Maret 2025, yang bertepatan dengan periode Angkutan Lebaran 2025, layanan pelabuhan penyeberangan Ketapang dan Gilimanuk ditutup.
Penutupan Pelabuhan Ketapang akan berlangsung mulai 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB, sementara Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai 29 Maret 2025 pukul 05.00 WITA hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.
Untuk pengguna jasa yang telah melakukan reservasi selama periode penutupan tersebut, ASDP akan memberikan pengembalian dana secara penuh (full refund) dengan pengecualian biaya layanan dan administrasi.
Pentingnya Pembelian Tiket Lebih Awal untuk Antisipasi Kepadatan
Shelvy menekankan pentingnya perencanaan perjalanan yang matang bagi para pemudik untuk antisipasi antrean panjang di pelabuhan.
“Pengalaman pada tahun lalu menunjukkan bahwa sekitar 82 persen pengguna jasa tidak melakukan check-in sesuai jadwal, dan sekitar 85 hingga 90 persen membeli tiket mendekati waktu keberangkatan,” ujarnya.
Untuk itu, ASDP mengimbau masyarakat untuk membeli tiket jauh-jauh hari dan mengikuti jadwal keberangkatan yang telah ditentukan.
Sebagai bagian dari upaya digitalisasi layanan, kini tiket kapal ferry hanya dapat dibeli secara online melalui aplikasi atau situs web Ferizy.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Pemudik, Pemprov Banten Siapkan Beberapa Skenario
Tiket dapat dipesan mulai H-60 hingga H-1 sebelum keberangkatan, memberikan waktu yang cukup bagi pemudik untuk merencanakan perjalanan mereka dengan lebih teratur.
Selain itu, pemudik diwajibkan untuk melakukan check-in sesuai jadwal guna antisipasi kepadatan yang tidak perlu di area pelabuhan.
“Melalui penerapan sistem tiket online dan kepatuhan terhadap jadwal keberangkatan, kami berharap perjalanan mudik tahun ini dapat berjalan lebih tertib dan nyaman bagi seluruh masyarakat,” tutup Shelvy.